Di sisi lain, dari semua pengasuh utama yang menyatakan bahwa remaja mereka membutuhkan bantuan, lebih dari dua perlima (43.8%), melaporkan bahwa mereka tidak mencari bantuan karena lebih memilih untuk menangani sendiri masalah tersebut atau dengan dukungan dari keluarga dan teman-teman.
Dengan temuan ini, Siswanto berharap bahwa pemerintah dapat merancang program dan advokasi yang lebih baik dalam mengatasi tantangan kesehatan mental remaja di Indonesia.
“Dengan memahami lebih baik masalah kesehatan mental remaja, diharapkan pihak terkait dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan layanan kesehatan mental dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi generasi muda Indonesia,” pungkasnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Ugm.ac.id