Ilustrasi pria makan mie instan. (Freepik/Rimufilms)
INDOZONE.ID - Mengkonsumsi mie instan kini sudah menjadi kebiasaan dari sebagian masyarakat Indonesia, kepraktisannya dalam menyajikan makanan menjadikan mie instan masuk salah satu makanan favorit di Indonesia.
Namun, sebenarnya ada berbagai dampak buruk yang bisa datang sewaktu-waktu apabila anda terlalu sering mengkonsumsi mie instan.
Banyak para pakar gizi ataupun para dokter yang menyarankan, untuk tidak mengkonsumsi mie instan setiap hari.
Baca Juga: 8 Tips Merawat Paru-paru untuk Pernapasan yang Sehat
Pasalnya, dalam mie instant terkandung beberapa bahan yang wajib diperhatikan. Seperti, pengawet, karbohidrat, lemak jenuh, garam dan natrium yang tinggi.
Kandungan-kandungan tersebut dapat memicu beberapa penyakit, dan artikel ini akan menjelaskan apa saja penyakit yang dapat dirasakan apabila terlalu sering mengkonsumsi mie instan.
Salah satu bahaya makan mie instan terlalu sering adalah dapat meningkatkan tekanan darah karena kandungan natrium yang tinggi di dalamnya
Melansir dari situs resmi Siloam Hospital, satu porsi mie instan dapat menyumbang asupan garam harian hingga 80% dan ini belum termasuk asupan garam dalam makanan lainnya.
Dan apabila mengkonsumsi garam berlebih, akan meningkatkan resiko terkena kolestrol atau tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Manfaat dan Cara Konsumsi Jamu Kunir Asem untuk Kesehatan Wanita saat Menstruasi
Kandungan garam yang tinggi di dalam mie instan juga diketahui dapat memengaruhi fungsi ginjal, terlebih jika dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah banyak
Apabila fungsi ginjal terganggu, maka akan terjadi penumpukan natrium dan cairan dalam tubuh yang memicu pembengkakan di kaki. Kalau bagian ginjal sudah terganggu, maka hal tersebut sangat berdampak dalam kegiatan sehari-hari anda.
Yang selanjutnya ialah Gangguan Pencernaan, Organ pencernaan memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna jenis pengawet ini, bahkan lebih dari dua jam sehingga bisa mengganggu jalannya pencernaan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Website Siloam Hospitals