Ilustrasi bakteri pemakan daging (Pixabay/Gerd Altmann)
INDOZONE.ID - Jepang tengah menghadapi ancaman serius dari wabah bakteri pemakan daging atau necrotizing fascitis, yang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan semua orang.
lima bulan pertama hingga Juni 2024, wabah bakteri pemakan daging ini telah menginfeksi lebih dari 1.000 orang dengan 77 kematian.
Bakteri pemakan daging, atau lebih dikenal dengan nama ilmiahnya streptococcus pyogenes, adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk infeksi pada kulit dan tenggorokan.
Baca Juga: Penelitian: Bakteri di HP 10 Kali Lebih Banyak Ketimbang Dudukan Toilet
Dalam kasus yang lebih serius, bakteri ini dapat menyebabkan sindrom syok toksik atau infeksi jaringan lunak yang mematikan.
Bakteri ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka terbuka, atau lewat udara melalui percikan air liur atau hidung dari individu yang terinfeksi.
Penting untuk mengenali gejala awal infeksi bakteri pemakan daging agar bisa segera mendapatkan perawatan medis yang tepat. Gejala yang mungkin muncul termasuk:
Langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk mengurangi risiko penyebaran bakteri pemakan daging di komunitas. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:
Jaga Kebersihan Tangan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
Jaga Kebersihan Lingkungan: Bersihkan permukaan yang sering disentuh dan gunakan disinfektan untuk membunuh bakteri.
Baca Juga: Tahu Enggak, Sih? Berpindah Negara Ternyata Juga Bisa Mengubah Bakteri di Usus, Lho
Hindari Kontak Langsung dengan Luka Terbuka: Jika kamu memiliki luka terbuka, tutupi dengan perban atau kain bersih dan hindari kontak langsung dengan orang lain.
Hindari Berbagi Barang Pribadi: Seperti sikat gigi, handuk, atau pakaian dengan orang lain, terutama jika ada orang yang sedang sakit di sekitarmu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Gridhealth.id