Selain menggunakan pelindung dan menghindari berbagi jarum suntik, tes dan pengobatan untuk infeksi menular seksual (IMS) lainnya juga sangat penting dalam pencegahan HIV.
IMS seperti gonore, sifilis, dan klamidia, dapat meningkatkan risiko terinfeksi HIV karena kerusakan atau peradangan yang dapat mempermudah penularan virus HIV.
Melakukan tes rutin dan mengobati IMS dengan cepat adalah langkah proaktif untuk menjaga kesehatan seksual yang baik dan mengurangi risiko infeksi HIV.
Ilustrasi pengobatan PrEP (mypreplocator.com)
Profilaksis Pra-Pajanan (PrEP) adalah metode pencegahan yang efektif untuk individu dengan risiko tinggi terpapar HIV.
PrEP yang berupa obat-obatan dapat dikonsumsi secara teratur untuk mengurangi risiko infeksi bagi mereka yang belum terinfeksi HIV, tetapi berisiko tinggi tertular.
Baca Juga: Sunat Ternyata Bermanfaat Turunkan Risiko Terkena HIV/AIDS Lho, Cowok-cowok Wajib Tahu!
Salah satu contoh dalam kondisi ini adalah memiliki pasangan dengan HIV atau tidak konsisten menggunakan pelindung.
Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan, untuk menentukan apakah PrEP sesuai untuk kondisi kesehatanmu.
Ilustrasi penggunaan obat PEP untuk mencegah penyakit HIV dan AIDS. (medlineplus.gov)
Profilaksis Pasca-Pajanan (PEP) merupakan langkah darurat untuk mencegah infeksi HIV setelah terpapar.
PEP adalah pengobatan dengan kombinasi obat HIV khusus yang perlu dimulai dalam 72 jam setelah terpapar dan dikonsumsi setiap hari selama 28 hari.
Meskipun PEP terbilang efektif untuk pencegahan, penggunaan pelindung saat praktik seksual yang aman tetap menjadi langkah utama dalam mencegah penularan HIV.
Demikian beberapa penjelasan mengenai 5 cara terbaik mencegah HIV dan AIDS.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: My.clevelandclinic.org