Kategori Berita
Media Network
Rabu, 10 JULI 2024 • 16:29 WIB

8 Mitos dan Fakta Kanker Serviks yang Perlu Anda Ketahui

Vaksin HPV sangat efektif dalam mencegah beberapa jenis HPV yang berisiko tinggi, mengurangi risiko kanker serviks. Namun, ini tidak menghilangkan kebutuhan untuk tes PAP secara rutin, karena vaksin tidak melindungi terhadap semua jenis HPV penyebab kanker.

Tes PAP harus menjadi bagian dari rutinitas kesehatan anda. Selama tes PAP, dokter akan menggunakan alat plastik atau logam, yang disebut spekulum, untuk melihat ke dalam vagina.

Ini membantu dokter memeriksa vagina dan serviks serta mengumpulkan beberapa sel dari serviks untuk pengujian.

Sel-sel ini kemudian dikirim ke laboratorium untuk diuji. Dalam beberapa kasus, tes HPV mungkin direkomendasikan.

Tes ini dilakukan dengan cara yang sama tetapi mencari HPV dalam sel serviks. Dokter dapat membantu menentukan rencana skrining yang sesuai untuk anda.

American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan skrining kanker serviks dimulai pada usia 21 tahun. Dari usia 21-29 tahun, tes Pap direkomendasikan setiap 3 tahun.

Dari usia 30-65 tahun, salah satu skrining berikut dapat dilakukan: tes PAP setiap 3 tahun, tes HPV setiap 5 tahun, atau keduanya secara bersamaan.

Mitos 3: Tes PAP Menyakitkan

Ilustrasi Tes PAP dengan mitos saat melakukannya akan terasa sangat sakit. (freepik.com)

Tes PAP umumnya tidak menyakitkan, meskipun beberapa individu mungkin mengalami ketidaknyamanan ringan. Jika anda merasa sakit atau tidak nyaman selama pemeriksaan, jangan ragu untuk langsung berbicara dengan petugas medis.

Kemudian dokter akan mengganti alat pemeriksaan dengan ukuran berbeda. Dokter dapat menyesuaikan ini agar pemeriksaan lebih nyaman.

Bernapas perlahan dan rileks dapat membantu mengurangi ketegangan selama pemeriksaan. Berbicara dengan dokter juga bisa membantu anda rileks dengan memberikan pengalihan yang menyenangkan.

Mitos 4: Jika Anda Terinfeksi HPV, Anda Akan Mengalami Kanker Serviks

Ilustrasi Vaksin HPV dengan mitos jika terinfeksi HPV, akan mengalami kanker serviks. (freepik.com)

Ini adalah mitos umum yang perlu dibantah. Terinfeksi HPV tidak berarti anda pasti akan mengembangkan kanker serviks. Meskipun beberapa jenis HPV meningkatkan risiko, faktanya sebagian besar infeksi HPV sembuh dengan sendirinya tanpa menyebabkan kanker.

Namun, karena terinfeksi HPV dapat meningkatkan risiko, penting untuk tetap mendapatkan vaksinasi. Vaksinasi dapat membantu meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

Mitos 5: Risiko Kanker Serviks Lebih Tinggi Jika Memiliki Banyak Pasangan Seksual

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Axiawh.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

8 Mitos dan Fakta Kanker Serviks yang Perlu Anda Ketahui

Link berhasil disalin!