INDOZONE.ID - In vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung, adalah salah satu cara untuk mendapatkan kehamilan pada pasangan dengan infertilitas (gangguan kesuburan), dengan cara mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia.
"Setelah dipertemukan, embrio akan dikembangkan di laboratorium dan dimonitor hingga siap, lalu ditanam atau dikembalikan ke tubuh ibu sehingga ibu bisa hamil seperti biasa," ujar dr. Upik Anggraheni, Sp.OG, Subsp. FER, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi RS Pondok Indah - IVF Centre pada Media Discussion IVF 101: Ketahui Serba Serbi Bayi Tabung.
"Setelah terjadi pembuahan, sejumlah 1-3 embrio akan dimasukkan kembali ke tubuh ibu. Oleh karena itu, risiko kehamilan kembar pada program bayi tabung lebih besar sekitar 20-30 persen," tambah dr. Upik.
Program kehamilan alternatif, termasuk bayi tabung, tidak ada kata harus. Namun, ada beberapa pilihan sesuai dengan permasalahan dan kemampuan pasangan.
Kesehatan sperma tidak bisa dilihat dari mata telanjang. Sperma yang encer belum tentu buruk dan sperma yang kental belum tentu baik.
Kemampuan sel sperma yang penting. Untuk membuahi satu sel telur, diperlukan 40 juta sperma yang bergerak.
Jika kurang dari itu, diperlukan bantuan tambahan seperti inseminasi (memasukkan sperma lebih dekat) atau bayi tabung.
Perempuan memiliki dua saluran telur (kanan dan kiri), yang merupakan tempat bertemunya sperma dan sel telur.
Jika saluran ini rusak, sel telur dan sperma tidak akan bertemu. Salah satu solusinya adalah bayi tabung.
Kista memiliki banyak jenis, termasuk kista hormonal, kista ganas, dan kista endometriosis.
Kista endometriosis menjadi musuh dokter fertilitas karena paling sulit diatasi.
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah gangguan hormonal yang menyebabkan ovarium menghasilkan banyak folikel kecil yang tidak berkembang menjadi telur matang.
Hal ini menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur dan ovulasi terganggu. PCOS juga berhubungan dengan resistensi insulin, obesitas, dan tingkat hormon androgen yang tinggi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan