Ilustrasi wanita yang memiliki tekanan darah tinggi pada usia 40-50an. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Darah tinggi adalah masalah kesehatan yang sering kali tidak disadari banyak orang, terutama pada usia 40-an dan 50-an.
Banyak yang mulai merasakan dampak dari kondisi ini, yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius seperti serangan jantung dan stroke.
Berikut penjelasan mencegah tekanan darah tinggi di usia 40-50.
Ilustrasi penderita tekanan darah tinggi.
Tekanan darah dianggap tinggi jika hasil pengukuran melebihi 140/90 mmHg, meskipun tekanan darah optimal seharusnya di bawah 120/80 mmHg.
Namun, target tekanan darah optimal dapat berbeda-beda tergantung pada profil risiko masing-masing individu.
Misalnya, pasien dengan penyakit ginjal kronis atau risiko kardiovaskular tinggi yang memerlukan target tekanan darah yang lebih rendah.
Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, sering kali tidak diperhatikan kecuali saat kemarahan menguasai diri, atau saat hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.
Namun, mengapa hipertensi bisa sangat mengkhawatirkan? Tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan darah pada dinding arteri dan pembuluh darah lainnya saat bersirkulasi di seluruh tubuh.
Jika kekuatan ini terus-menerus terlalu tinggi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Jika tidak diobati, hipertensi dapat meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, dan bahkan bisa berakibat fatal. Pengukuran tekanan darah terdiri dari dua angka:
- Tekanan sistolik: Angka pertama yang menunjukkan tekanan saat jantung berkontraksi dan memompa darah.
- Tekanan diastolik: Angka kedua yang menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara detak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cnalifestyle.channelnewsasia.com