Hipertensi primer atau esensial adalah bentuk yang lebih umum, sementara hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, seperti apnea tidur atau gangguan hormonal.
Ilustrasi pria lebih umum mengalami tekanan darah tinggi. (freepik.com)
Sebelum usia 50 tahun, hipertensi memang lebih umum pada pria. Namun, setelah usia 55 tahun, angka hipertensi pada wanita meningkat, terutama setelah menopause saat kadar estrogen menurun.
Estrogen memiliki efek menguntungkan pada tekanan darah dengan membantu merelaksasi dinding arteri dan mencegah aterosklerosis.
Setelah menopause, efek perlindungan ini hilang, dan arteri menjadi lebih kaku seiring bertambahnya usia.
Ilustrasi obat darah tinggi yang dikonsumsi seumur hidup. (freepik.com)
Jika Anda sudah menjalani pengobatan hipertensi, kemungkinan besar anda harus melanjutkannya dalam jangka panjang.
Sekitar 60 hingga 80 persen pasien memerlukan obat selain perubahan gaya hidup untuk mengelola tekanan darah mereka.
Namun, tidak selalu harus mengonsumsi obat seumur hidup; kebutuhan ini bisa bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu.
Ilustrasi olahraga untuk mencegah tekanan darah tinggi di usia 40-50an (freepik.com)
Anda dapat mencegah tekanan darah dengan berolahraga lebih banyak, menurunkan berat badan, dan mengelola stres.
Berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan membatasi konsumsi garam juga dapat membantu terutama bagi anda usia 40-50an.
Beberapa makanan dan suplemen, seperti minyak ikan dan probiotik, dapat menjadi tambahan untuk mencegah hipertensi, tetapi harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Jika anda memiliki hipertensi dan diabetes, probiotik memiliki efek signifikan dalam menurunkan tekanan darah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cnalifestyle.channelnewsasia.com