Ilustrasi perut lapar. (Pixabay)
INDOZONE.ID - Makan adalah kebutuhan dasar yang tidak boleh diabaikan. Namun, banyak orang yang sering kali terlambat makan karena berbagai alasan, seperti kesibukan kerja, aktivitas sosial, atau bahkan kebiasaan buruk.
Ternyata, telat makan dapat memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan tubuh.
Artikel ini akan membahas berbagai bahaya yang mungkin timbul akibat seringnya telat makan dan pentingnya menjaga pola makan yang teratur.
Salah satu risiko utama dari sering telat makan adalah gangguan pada metabolisme tubuh. Ketika Kamu melewatkan waktu makan, tubuh akan mengalami penurunan kadar glukosa darah yang dapat menyebabkan rasa lemas dan tidak bertenaga.
Selain itu, telat makan dapat memicu tubuh untuk menyimpan lebih banyak lemak karena berpikir bahwa ia sedang mengalami kelaparan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Telat Makan Bisa Jadi Ancaman Serius bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
Menurut sebuah penelitian, orang yang sering melewatkan waktu makan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Pola makan yang tidak teratur dapat memicu stres pada tubuh, dan stres jangka panjang dapat menyebabkan peradangan yang berkontribusi pada masalah jantung.
Kamu mungkin tidak menyadari bahwa telat makan dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Ketika waktu makan tidak teratur, asam lambung dalam tubuh bisa meningkat, yang dapat menyebabkan gangguan seperti maag atau refluks asam.
Hal ini terjadi karena lambung tetap memproduksi asam meskipun tidak ada makanan yang masuk, menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit.
Baca Juga: Enggak Cuma Diabetes, Telat Makan Juga Bisa Tingkatkan Risiko Depresi
Telat makan juga berhubungan langsung dengan fluktuasi kadar gula darah. Saat Kamu melewatkan waktu makan, tubuh akan mengalami penurunan glukosa yang dapat mengganggu keseimbangan gula darah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline.com