Ilustrasi ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit asma. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Kehamilan adalah fase yang menuntut perhatian ekstra terhadap kesehatan ibu dan janin. Salah satu kondisi yang dapat mempengaruhi pernapasan ibu hamil adalah asma.
Berikut beberapa penjelasan mengenai apakah asma mempengaruhi janin selama kehamilan:
Ilustrasi asma di masa kehamilan. (freepik.com)
Asma merupakan penyakit kronis yang membuat saluran pernapasan menyempit dan mengencang, sehingga pernapasan menjadi sulit. Selama kehamilan, sesak napas adalah hal yang umum, bahkan bagi mereka yang tidak menderita asma.
Namun, bagi mereka yang memiliki asma, gejala ini bisa terasa lebih berat. Penderita asma seringkali mengalami gejala tambahan seperti batuk, dada terasa sesak, dan mengi.
Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi ibu, tetapi juga dapat menimbulkan kekhawatiran bahwa janin mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen.
Baca Juga: Penelitian Ungkap Pemberian ASI Minimal 3 Bulan Dapat Cegah Asma pada Anak
Ilustrasi ibu hamil. (freepik.com)
Kehamilan memang dapat mempengaruhi kondisi asma, tetapi efeknya berbeda pada setiap orang. Berdasarkan penelitian, sekitar 40% ibu hamil mengalami perburukan asma selama masa kehamilan, terutama mereka yang memiliki asma parah sebelum hamil.
Namun, 60% lainnya tidak merasakan perubahan atau justru mengalami perbaikan gejala. Perlu dicatat bahwa perburukan gejala asma biasanya terjadi pada minggu ke-29 hingga ke-36 kehamilan, dan umumnya gejala akan kembali normal dalam tiga bulan setelah melahirkan.
Baca Juga: Daftar 5 Makanan yang Dapat Memperburuk Penyakit Asma
Ilustrasi janin. (freepik.com)
Asma yang tidak terkelola dengan baik dapat mempengaruhi kesehatan janin. Kondisi ini dapat mengurangi jumlah oksigen dalam darah ibu, yang berarti janin mungkin tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Nichd.nih.gov