Infeksi ini disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Ciri-cirinya adalah keputihan yang berubah warna menjadi hijau kekuningan, rasa gatal, dan ketidaknyamanan saat berhubungan seksual atau buang air kecil.
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan sering kali tidak menimbulkan gejala.
Namun, pada beberapa kasus, penderita dapat mengalami keputihan yang tidak normal, rasa terbakar saat buang air kecil, dan nyeri panggul.
Ilustrasi perempuan yang demam akibat dari infeksi vagina. (freepik.com)
Infeksi vagina dapat menyebabkan demam apabila infeksi tersebut menyebar ke bagian lain dari sistem reproduksi.
Misalnya, infeksi jamur bisa memicu demam jika menyebar ke organ lain. Pada kasus kandidiasis invasif, demam terjadi ketika infeksi menyebar ke luar vagina, terutama pada perempuan dengan sistem imun yang lemah.
Tubuh merespons dengan peradangan dan memicu demam sebagai bagian dari usaha untuk melawan infeksi.
Baca Juga: 7 Buah Ini Bagus untuk Jaga Kesehatan Vagina
Selain itu, infeksi seperti bacterial vaginosis atau klamidia yang tidak diobati dapat menyebar ke rahim, tuba falopi, dan ovarium, yang kemudian menyebabkan penyakit radang panggul (PID).
Gejala PID bisa sangat ringan atau bahkan tidak terlihat, tetapi pada beberapa kasus, gejala yang lebih parah seperti nyeri perut bawah dan demam bisa muncul.
Ilustrasi obat-obatan untuk mengobati infeksi vagina. (freepik.com)
Mengatasi infeksi vagina harus dilakukan dengan langkah yang tepat. Berikut adalah beberapa cara pengobatannya:
- Infeksi bakteri diobati dengan antibiotik yang diresepkan dokter, baik dalam bentuk krim untuk diaplikasikan pada vagina maupun pil yang diminum.
- Infeksi jamur dapat diobati dengan obat antijamur yang bisa dibeli bebas atau melalui resep dokter.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com