Ilustrasi seseorang alami kematian jantung mendadak.
INDOZONE.ID - Seseorang yang kondisi tubuh sebelumnya baik-baik saja, secara mengejutkan bisa saja meninggal dunia. Entah orang itu sedang dalam kondisi berjalan, duduk, atau bahkan tertidur.
Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Bobby Arfhan Anwar, kondisi tersebut umumnya terjadi akibat kematian jantung mendadak atau Sudden Cardiac Death (SCD). Sehingga, jika hal itu terjadi dan lama untuk ditangani, maka nyawa seseorang tidak akan tertolong.
Apa Itu Kematian Jantung Mendadak (SCD)?
Bobby menjelaskan, kematian jantung mendadak merupakan kondisi di mana jantung yang awalnya berdetak secara normal, secara tiba-tiba berenti berdetak.
Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, baik orang yang terlihat sehat, maupun yang memiliki riwayat penyakit jantung. Bahkan, kejadian ini sering dialami orang yang sebelumnya tidak terdiagnosis dengan masalah jantung serius.
Baca Juga: Benarkah Pekerja Shift Malam Lebih Rentan Terhadap Penyakit Jantung? Ini Penjelasannya
Penyebab Utama Kematian Jantung Mendadak
Dokter yang berpraktik di RSUP Dr. M. Jamil, Padang ini menyampaikan, sebenarnya ada banyak penyebab yang bisa terjadi akibat kematian jantung mendadak tersebut.
“Tapi ada empat penyabab tersering terjadinya kasus kematian jantung mendadak,” ucap Bobby dikutip Indozone, dari video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya.
1. Serangan Jantung (Acute Myocardial Infarction)
Serangan jantung terjadi ketika adanya sumbatan mendadak pada pembuluh darah arteri koroner, yang bertugas memberikan makanan oksigen ke otot jantung. Sumbatan ini terjadi akibat adanya robekan plak aterosklerosis yang terbentuk di dalam pembuluh darah.
“Plak ini terbentuk akibat adanya faktor risiko yang tidak dikontrol selama kurang lebih 10 tahun. Seperti merokok, hipertensi, diabetes, ataupun kolesterol yang tinggi,” katanya.
Bobby melanjutkan, plak tersebut bisa suatu waktu mengalami ketidakstabilan. Kemudian, ketika terjadinya robekan, maka ini mencetuskan penggumpalan darah di dalam arteri koroner.
Sehingga, hal itu menyebabkan penyumbatan dan ketika ini terjadi, maka otot jantung akan mengalami kekurangan oksigen, yang pada akhirnya bisa mencetuskan kematian jantung mendadak.
2. Gangguan Irama Jantung Berat (Ventricular Tachycardia atau Ventricular Fibrillation)
Detak jantung berlebihan. (Freepik)
Penyebab kematian jantung mendadak lain yang sering terjadi yaitu adanya gangguan irama jantung. Umumnya, gangguan irama jantung seperti berdebar, dimulai dari yang ringan sampai yang berat.
Bobby mengatakan, dari beberapa kasus, irama jantung yang berat ini bisa seringkali tidak diketahui oleh seseorang. Namun, sewaktu-waktu bisa mencetuskan gangguan irama jantung berbahaya yang kita sebut dengan ventricular tachycardia atau ventricular fibrillation.
“Ketika ini terjadi, maka jantung pada awalnya berdetak dengan normal, tiba-tiba mengalami kehilangan fungsi dan dalam seketika berhenti bekerja. Ini merupakan salah satu penyebab tersering dari henti jantung mendadak pada orang dewasa,” tuturnya.
Baca Juga: 8 Bahaya Menggunakan Ponsel Berlebihan, Salah Satunya Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
3. Kardiomiopati
Kardiomiopati merupakan jenis gagal jantung yang disebabkan banyak hal. Mulai dari adanya penyempitan pembuluh darah, hipertensi, ataupun secara genetika yang tidak diketahui.
Menurut Bobby, kondisi ini membuat jantung yang awalnya berukuran normal, tiba-tiba mengalami pembesaran atau pembengkakan. Hal itu bisa menyebabkan jantung mengalami penurunan fungsi pompanya.
“Ini sewaktu-waktu juga bisa mencetuskan gangguan irama jantung berat, ventricular fibrillationi dan tachycardia, yang pada akhirnya menyebabkan henti jantung mendadak,” ujarnya.
4. Emboli Paru (Pulmonary Embolism)
Penyebab kematian jantung mendadak terakhir yang sering terjadi adalah emboli paru. Ini merupakan suatu penyakit yang disebabkan adanya sumbatan akibat gumpalan dari darah.
Gumpalan itu kemudian menyumbat aliran darah di paru-paru, dan akhirnya mengganggu oksigen dari tubuh kita.
“Ini biasanya terjadi pada orang-orang secara bakat memang mengalami pembekuan darah atau ada pembekuan di pembuluh darah vena kaki (deep vein thrombosis). Ataupun mungkin orang-orang yang memiliki riwayat kanker atau gangguan pembekuan darah,” imbuh Bobby.
Itulah empat penyebab kematian jantung mendadak, yang paling sering dialami masyarakat. Jika kamu pernah merasakan salah satu kondisi tersebut, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Sehingga, risiko kematian jantung mendadak pun bisa segera ditangani.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/dr.bobbyjantung