INDOZONE.ID - Vape atau rokok elektrik semakin banyak digunakan sebagai pengganti rokok biasa. Banyak orang menganggap vape sebagai pilihan yang lebih aman.
Namun, ada kekhawatiran bahwa menggunakan vape juga bisa menyebabkan penuaan dini pada kulit.
Penuaan dini adalah ketika kulit kita terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. Ini bisa ditandai dengan munculnya kerutan, garis-garis halus, dan kulit yang tampak kering atau kusam.
Baca Juga: Tips Berhenti Merokok dan Vape untuk Menuju Hidup Lebih Sehat
Meskipun tidak mengandung tar seperti rokok biasa, vape mengandung berbagai zat kimia berbahaya yang dapat merusak kulit dan mempercepat proses penuaan.
Nikotin adalah bahan utama dalam banyak e-liquid dan dikenal dapat mengurangi aliran darah. Kurangnya sirkulasi darah ke kulit bisa membuat kulit sulit memperbaiki dirinya sendiri, yang bisa menyebabkan kulit tampak lebih kusam dan cepat keriput.
2. Kulit Menjadi Kering
Propilen glikol dan gliserin dalam e-liquid bisa membuat kulit jadi kering. Kulit yang kering cenderung lebih cepat mengembangkan kerutan dan garis-garis halus. Jika kulit tidak cukup lembap, proses penuaan bisa terjadi lebih cepat.
Baca Juga: Berbahaya, WHO Desak Seluruh Negara di Dunia Larang Vape Aneka Rasa
3. Stres Oksidatif
Stres oksidatif adalah kondisi di mana tubuh mengalami kerusakan sel karena radikal bebas. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa vape dapat meningkatkan stres oksidatif, yang bisa merusak sel-sel kulit dan mempercepat penuaan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline