Baca Juga: Memahami Uterus Didelphys, Kasus Kelainan Rahim yang Jarang Terjadi di Belahan Dunia
Sebab itu sangat penting untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat, jika sudah merasakan gejalanya.
Berikut di bawah ini Indozone merangkum apa saja gejala-gejala dari penyakit langka itu.
Mengutip dari Mayo Clinic, gejala akalasia pada umumnya muncul secara bertahap dan memburuk seiring berjalannya waktu. Gejalanya dapat meliputi.
Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan akalasia, namun beberapa pengobatan dan perawatan dapat membantu mengurangi gejala dan mempermudah menelan, di antaranya.
Obat-obatan seperti nitrat dan nifedipine membantu mengendurkan otot-otot esofagus (kerongkongan).
Hal ini membuat menelan lebih mudah dan tidak terlalu menyakitkan bagi sebagian orang, namun obat tersebut tidak selalu berhasil untuk semua orang.
Sebab efeknya hanya bertahan sebentar, obat ini bisa digunakan untuk meredakan gejala sambil menunggu pengobatan yang lebih permanen.
Peregangan otot (pelebaran balon)
Di bawah obat penenang atau anestesi umum, balon khusus dimasukkan ke kerongkongan menggunakan endoskop.
Kemudian balon dipompa untuk meregangkan cincin otot dan memungkinkan makanan masuk ke perut.
Hal ini membuat proses menelan lebih mudah, namun memerlukan beberapa perawatan untuk mengurangi gejala.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mayo Clinic, National Library Of Medicine, National Health Service (NHS)