5 Langkah Deteksi Dini Kanker Otak, Penyakit yang Pernah Dialami Almarhum Agung Hercules

Ilustrasi cedera otak dan hubungannya dengan autisme. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Kabar meninggalnya Agung Hercules pada Kamis (1/8/2019) mengejutkan publik. Sosok body builder sekaligus entertainer ini wafat pada usia 52 tahun di RS Dharmais setelah berjuang melawan kanker otak selama beberapa bulan.

Kanker otak merupakan kondisi di mana sel-sel abnormal tumbuh di jaringan otak, membentuk tumor yang bisa bersifat jinak (tidak menyebar) atau ganas (kanker).

Tumor ini dapat mengganggu fungsi otak, termasuk kemampuan motorik, kognitif, hingga emosi. Tumor otak dapat berasal dari jaringan otak itu sendiri (tumor primer) atau menyebar dari organ lain (tumor metastatik).

Cara Mendeteksi Kanker Otak

Ilustrasi rontgen cedera otak dan hubungannya dengan autisme. (freepik.com)

Sebagian besar tumor otak terdeteksi setelah munculnya gejala. Sebagai langkah awal, dokter biasanya menanyakan secara rinci tentang gejala yang dialami, riwayat kesehatan pribadi, serta riwayat keluarga pasien.

Baca Juga: Benarkah Jadi Orang yang Terlalu Baik Dapat Membahayakan Kesehatan? Ini Faktanya

Jika ditemukan indikasi kuat, dokter akan merekomendasikan sejumlah tes medis untuk memastikan diagnosis. Beberapa metode deteksi dini kanker otak meliputi:

Pencitraan (MRI & CT Scan)

Pemindaian ini memberikan gambaran detail otak untuk mendeteksi adanya tumor.

EEG (Electroencephalogram)

Tes ini digunakan untuk merekam aktivitas otak melalui elektroda di kulit kepala, terutama jika pasien mengalami kejang.

Dengan memahami gejala dan melakukan deteksi dini, peluang untuk mengelola kanker otak secara efektif akan meningkat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika terdapat gejala yang mencurigakan.

Baca Juga: Kasus Flu Burung Meningkat: WHO Serukan Pengawasan Ketat untuk Cegah Risiko Pandemi