Kategori Berita
Media Network
Selasa, 03 DESEMBER 2024 • 09:34 WIB

Kasus Dengue di Sumut Meningkat, Yuk Jangan Lupa 3M dan Vaksinasi!

Ilustrasi DBD.

INDOZONE.ID - Kasus dengue di Sumatera Utara jumlahnya kian meningkat. Karena itu, masyarakat Kota Medan diajak untuk melakukan pencegahan dengue dengan 3M dan vaksinasi.

Data Kementerian Kesehatan RI mencatat, sampai dengan minggu ke-46 tahun 2024, terdapat 218.356 kasus dengue di Indonesia, dengan kematian 1.259 kasus.

Kasus dengue di Provinsi Sumatera Utara, masuk ke dalam 10 besar kasus tertinggi di Indonesia dengan 7.761 kasus, serta 5 daerah dengan kematian tertinggi sebanyak 52 kasus, setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Kementerian Kesehatan RI dr. Ina Agustina Isturini, MKM, mengungkapkan, dengue masih menjadi tantangan besar di Indonesia.

Pekerjaan rumah (PR) untuk memberantas dengue dan mencapai tujuan bersama ‘nol kematian akibat dengue pada tahun 2030’, sebagaimana dicanangkan oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melalui melalui The Global Strategy for Dengue Prevention and Control 2012-2020 dan A Road Map for Neglected Tropical Diseases (NTDs) 2021-2030.

“Pemerintah sendiri telah menetapkan Strategi Nasional Penanganan Dengue 2021-2025 untuk menekan angka kasus. Namun, keberhasilan strategi ini tidak semata-mata bergantung pada upaya pemerintah saja, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat,” ucapnya saat dihubungi wartawan.

Edukasi DBD di Kota Medan. (Takeda)

Baca Juga: Cara Baru Mengatasi DBD, Nyamuk Jantan Dibuat Tuli

Menurut dia, langkah penerapan 3M Plus yang konsisten, serta melengkapi perlindungan dengan vaksinasi adalah bagian dari pendekatan menyeluruh untuk mencegah dengue. Masyarakat Kota Medan pun diedukasi mengenai langkah pencegahan tersebut.

“Kami berharap upaya bersama ini dapat membuat masyarakat semakin teredukasi akan bahaya virus dengue, sehingga tergerak untuk lebih waspada dan sama-sama memberantas penyakit yang mengancam jiwa ini,” tambahnya.

Ditanggapi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara H. Muhammad Faisal Hasrimy, AP, M.AP, memasuki musim penghujan, menjadi puncaknya dengue. Risiko penularan virus dengue juga meningkat.

“Tahun 2024 sampai dengan 28 November ini, kami mencatat sejumlah 7.994 kasus dengue di Sumatera Utara dengan 52 kematian. Kasus tertinggi terjadi Kab Karo, Kota Medan, Kab Deliserdang dan Kab Nias Selatan.

Kasus dengue tersebut dapat diperkirakan mengalami peningkatan 100 % terhadap kasus dengue tahun 2023 (4.687 kasus dengan kematian 24 orang).

Dalam upaya menekan angka kasus tersebut, kami berkoordinasi dengan pemerintah pusat (Kementerian Kesehatan RI) untuk memastikan setiap strategi pencegahan dan penanggulangan dengue.

Dia mengajak masyarakat agar aktif melakukan penerapan 3M Plus yang konsisten seperti menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang barang-barang bekas, serta ‘Plus’-nya mencegah perkembangbiakan nyamuk.

Bisa dengan cara menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, menggunakan kelambu saat tidur, mengenakan pakaian lengan panjang, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Kasus DBD di 2024 Meningkat, Pencegahannya sampai ke Tempat Kerja

Sementara itu, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht mengatakan, dengue menimbulkan beban yang besar, baik bagi pasien, keluarga mereka, maupun negara.

Setiap jiwa yang menjadi korban adalah sebuah tragedi yang seharusnya dapat dicegah, dan setiap kasus adalah pengingat bahwa kita harus berbuat lebih banyak.

“Langkah Bersama Cegah DBD adalah sebuah panggilan bagi kita semua untuk bertanggung jawab, proaktif, dan bersatu dalam memerangi dengue,” ucapnya.

Andreas percaya bahwa dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, sekolah, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, akan dapat membuat perbedaan nyata.

“Bersama, kita memiliki kekuatan untuk memerangi dengue, tetapi kita harus bertindak sekarang. Ini berarti meningkatkan kesadaran, mengedukasi diri sendiri dan orang lain, serta memperkuat upaya pengendalian nyamuk melalui langkah 3M Plus dan vaksinasi,” katanya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wawancara Daring

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kasus Dengue di Sumut Meningkat, Yuk Jangan Lupa 3M dan Vaksinasi!

Link berhasil disalin!