Melansir dari Eat This Not That, mengonsumsi terlalu banyak minuman manis dapat menyebabkan ketidakseimbangan mikrobioma usus, dan mendorong pertumbuhan bakteri berbahaya yang dapat merusak lapisan lambungmu.
Ilustrasi jus buah pepaya. (freepik.com)
Jus dengan tambahan gula seringkali tidak memberikan nilai gizi yang cukup, bahkan dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus.
Menurut ahli gizi, jus manis dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri berbahaya yang dapat memperburuk kesehatan perut.
Untuk mendapatkan manfaat vitamin dan mineral, pilihlah jus 100 persen buah atau sayuran tanpa tambahan gula.
Alkohol diketahui bisa merangsang produksi asam lambung berlebih, yang berpotensi mengikis lapisan lambung, serta mengakibatkan peradangan (gastritis).
Selain itu, mengonsumsi alkohol pula dikaitkan menggunakan meningkatnya risiko refluks asam dan sensasi terbakar pada dada (heartburn).
Hal yang dapat menjaga kesehatan lambung ialah membatasi penggunaan alkohol atau hindari sama sekali, jika pernah mengalami pencernaan yang buruk.
Minuman energi mengandung banyak kafein dan gula. Semua ini bisa mengiritasi saluran pencernaan.
Mengutip dari Healthline, sebuah penelitian pada tahun 2021 menemukan bahwa sekitar 22 persen pasien yang mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi minuman energi, terutama jika meminumnya dalam keadaan perut kosong.
Efek jangka panjang dari mengonsumsi minuman energi ini dapat menimbulkan masalah seperti sakit maag dan diare.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Eat This Not That, Healthline