Contohnya, jika ibu mengalami perdarahan berat atau bayi menunjukkan tanda-tanda distress (gangguan detak jantung), penanganan mungkin memerlukan waktu lebih lama dibandingkan persalinan di atas tempat tidur.
Komplikasi ini dapat menjadi lebih kritis jika tenaga medis tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam menangani water birth. Oleh karena itu, penting untuk memilih tim medis yang terlatih dan berpengalaman.
Bayi yang lahir di dalam air dapat menghadapi risiko trauma jika posisi tubuhnya tidak tepat atau jika proses persalinan berlangsung terlalu cepat.
Selain itu, jika air terlalu panas atau terlalu dingin, suhu tersebut dapat memengaruhi kondisi bayi. Suhu air yang ideal untuk water birth adalah sekitar 36-37 derajat Celsius.
Kesalahan kecil, seperti tidak memantau suhu air secara berkala, dapat berdampak buruk pada bayi. Suhu yang terlalu panas dapat menyebabkan hipertermia (peningkatan suhu tubuh berlebih), sedangkan suhu yang terlalu dingin dapat menyebabkan hipotermia.
Water birth tidak dianjurkan untuk ibu yang memiliki kondisi medis tertentu atau kehamilan risiko tinggi. Contohnya:
• Plasenta previa, di mana plasenta menutupi jalan lahir.
• Preeklamsia atau hipertensi pada ibu.
• Kehamilan ganda (kembar).
• Bayi sungsang (posisi bokong atau kaki lebih dulu).
Pada kehamilan seperti ini, metode water birth justru dapat meningkatkan risiko komplikasi serius.
Ibu dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes gestasional atau gangguan pembekuan darah, mungkin menghadapi komplikasi tambahan saat melahirkan di air.
Proses water birth yang berlangsung lebih lama juga dapat menyebabkan ibu mengalami dehidrasi atau kelelahan karena paparan air hangat dalam jangka waktu panjang.
Jika terjadi keadaan darurat seperti tali pusar melilit bayi, tenaga medis mungkin memerlukan waktu ekstra untuk memindahkan ibu keluar dari air sebelum melakukan tindakan medis yang diperlukan. Ini dapat memperlambat proses penyelamatan, yang berpotensi membahayakan ibu dan bayi.
Untuk meminimalkan risiko-risiko di atas, ada beberapa langkah yang dapat di ambil:
• Pastikan kondisi kehamilan kamu termasuk dalam kategori kehamilan normal tanpa komplikasi.
• Pilih fasilitas kesehatan atau bidan profesional yang berpengalaman dalam menangani water birth.
• Periksa dan pastikan kebersihan kolam serta peralatan yang akan digunakan.
• Selalu ada tim medis yang siaga untuk menangani keadaan darurat.
• Lakukan diskusi mendalam dengan dokter atau bidan tentang potensi risiko yang relevan dengan kondisi kamu.
Baca Juga: 3 Posisi Persalinan untuk Dapatkan Persalinan yang Nyaman
Water birth adalah salah satu metode melahirkan yang memberikan manfaat relaksasi, pengurangan rasa sakit, dan transisi yang lembut untuk bayi.
Namun, ada juga risiko yang harus dipertimbangkan, seperti infeksi dan komplikasi tertentu. Jika kamu tertarik mencoba water birth, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau bidan untuk memastikan metode ini sesuai dengan kondisi kesehatan kamu dan bayi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cochrane Database Of Systematic Reviews (2021), Journal Of Midwifery & Women's Health (2018), National Health Service (NHS)