Setelah naik pesawat, sesuaikan pola pikir anda dengan zona waktu tujuan. Jika anda terbang ke Paris, misalnya, anggap waktu keberangkatan sebagai tengah malam dan mulailah rutinitas malam seperti di rumah.
Matikan perangkat elektronik, kenakan masker mata, dan gunakan bantal leher untuk mendukung kenyamanan. Beberapa turis juga menyarankan mengenakan pakaian nyaman seperti piyama dan membawa cardigan panjang yang bisa berfungsi sebagai selimut.
Jika anda mempertimbangkan untuk menggunakan obat tidur, pastikan sudah berkonsultasi dengan dokter dan mencobanya di rumah terlebih dahulu. Hindari mencampur obat tidur dengan alkohol, karena kombinasi ini dapat berisiko.
Sebaliknya, jika ingin minum alkohol, satu gelas anggur saja cukup untuk membantu anda rileks tanpa mengganggu kualitas tidur secara signifikan.
Pemilihan kursi juga berpengaruh pada kenyamanan tidur. Kursi di dekat jendela memungkinkan anda bersandar ke dinding, sedangkan kursi di lorong tengah sering kali lebih tenang jika ditempati oleh pasangan atau kelompok. Jika bersama orang yang dikenal, anda bisa berbagi sandaran kepala untuk menciptakan posisi tidur yang lebih nyaman.
Setelah mendarat, usahakan tetap aktif untuk mengalahkan jet lag. Paparan sinar matahari pagi membantu tubuh menyesuaikan ritme sirkadian, sementara aktivitas fisik membuat tubuh lebih lelah sehingga anda lebih mudah tidur di malam hari.
Pastikan anda merencanakan kegiatan di luar ruangan untuk membantu tubuh beradaptasi dengan zona waktu baru.
Tidur nyenyak di pesawat memang tidak mudah, tetapi dengan persiapan dan cara yang tepat, anda bisa mendapatkan istirahat yang lebih baik selama perjalanan. Dengan begitu, anda akan tiba di tujuan dengan energi yang cukup untuk menikmati perjalanan berikutnya. Selamat mencoba!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com