Ilustrasi suplemen vitamin. (FREEPIK)
INDOZONE.ID - Mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, telah menjadi tren yang populer. Bahkan, ada yang minum suplemen itu hanya mengikuti anjuran konten-konten yang beredar di media sosial, tanpa konsultasi dengan dokter.
Dikutip Medical Daily, seorang Ahli Diet dan Nutrisi khusus Onkologi, Nichole Andrews, mempertanyakan apakah tren ini benar-benar diperlukan, atau hanya menjadi solusi cepat yang berisiko? Menurutnya, sumber nutrisi terbaik tetap berasal dari makanan utuh.
"Suplemen seperti cuka apel, kolagen, permen karet untuk kulit/rambut/kuku, kunyit, dan vitamin C sering dianggap sebagai solusi instan. Namun, dosis berlebihan bisa lebih berbahaya daripada bermanfaat," ucap Andrews dalam video yang diunggah di Instagram.
Ia menambahkan, mengandalkan suplemen untuk kesehatan, dapat menyebabkan ketidakseimbangan.
“Bahkan, bisa meningkatkan risiko kanker dalam beberapa kasus. Nutrisi dari makanan utuh seharusnya menjadi pilihan utama,” katanya.
Baca Juga: 10 Suplemen Terbaik untuk Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh di Musim Penyakit
Andrews menjelaskan, suplemen sebaiknya hanya digunakan jika seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui pola makan sehari-hari. Namun, itu pun harus direkomendasikan oleh dokter.
Ia memperingatkan, dosis tinggi nutrisi dari suplemen dapat membahayakan tubuh. Sementara nutrisi dari makanan, biasanya aman karena dosis lebih seimbang.
"Saya tidak mengonsumsi suplemen kecuali direkomendasikan oleh dokter. Saya mendapatkan semua nutrisi dari makanan. Jangan gunakan suplemen untuk mengurangi risiko kanker, karena dosis tinggi justru dapat meningkatkan risiko tersebut," jelas Andrews dalam video TikTok yang viral.
Selain itu, ia juga menyarankan untuk menghindari konsumsi alkohol dan makanan olahan, guna menjaga kesehatan dan menurunkan risiko penyakit.
Meskipun Andrews tidak menyebutkan suplemen tertentu, yang secara langsung terkait dengan risiko kanker, ia memberikan panduan tentang beberapa jenis suplemen yang sebaiknya dihindari, serta alternatif pengganti yang lebih sehat:
1. Kapsul Cuka Apel
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Medical Daily