Sarapan berprotein tinggi bisa membuat kamu kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk makan, dan menstabilkan kadar gula darah.
Makanan seperti telur, keju cottage, dan kacang-kacangan diyakini bisa membantu pembentukan otot dan mengurangi lemak perut.
Latihan kardio (Unsplash/Andrew Tanglao)
Latihan kardio ketika puasa, yang berarti berolahraga sebelum sarapan, adalah cara yang tepat untuk membakar lemak yang tersimpan.
Ketika kamu sedang berolahraga dalam keadaan perut kosong, tubuh kamu bergantung pada cadangan lemak untuk energi, bukan karbohidrat.
Jalan cepat selama 20-30 menit, joging ringan, atau lompat tali juga bisa membantu membakar kalori ekstra dan mengurangi lemak pinggang.
Stress adalah salah satu penyebab terbesar lemak perut yang membandel. Kadar kortisol (hormon stres) yang tinggi menyebabkan penyimpanan lemak di sekitar pinggang.
Beberapa menit bernapas dalam, yoga, atau meditasi setiap pagi bisa menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan pencernaan, yang berperan dalam pembakaran lemak.
Saat pikiran kamu tenang, tubuh kamu berfungsi lebih efisien, mendukung metabolisme yang lebih sehat.
Paparan sinar matahari pagi bisa memberikan pengaruh yang mengejutkan pada pengurangan lemak pinggang.
Baca Juga: Mulai Hari dengan Sehat, Ini 6 Kebiasaan Pagi untuk Turunkan Berat Badan
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2013, orang dengan kadar vitamin D yang cukup cenderung memiliki lemak perut yang lebih rendah.
Sinar matahari membantu mengatur metabolisme dan meningkatkan suasana hati, sehingga mencegah makan karena emosi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Timesofindia.indiatimes.com