Kategori Berita
Media Network
Rabu, 12 FEBRUARI 2025 • 08:00 WIB

Tren Diet 90-30-50 Viral di TikTok, Benarkah Efektif Turunkan Berat Badan?

Tren diet 90-30-50 apakah efektif dalam menurunkan berat badan? (Beliteweight)

INDOZONE.ID - Tren diet 90-30-50 menjadi viral di TikTok beberapa waktu yang lalu. Seorang ahli diet mengatakan bahwa ia menciptakan pola makan ini untuk membantu mengatasi kenaikan berat badan akibat Hashimoto’s thyroiditis.

Hashimoto’s thyroiditis merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan tubuh menyerang jaringan tiroidnya sendiri sehingga produksi hormon tiroid tidak tercukupi. 

Selain kenaikan berat badan, kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, nyeri sendi, sembelit, intoleransi terhadap dingin, depresi, serta perubahan pada kulit dan rambut.

Seorang Ahli Diet Terdaftar di The Candida Diet, Trista Best, mengatakan bahwa diet 90-30-50 menargetkan tiga asupan harian, 90 gram protein, 30 gram serat, dan 50 gram lemak.

Ia melanjutkan bahwa metode ini tidak menciptakan defisit kalori seperti kebanyakan diet, tetapi berfokus pada konsumsi tiga nutrisi utama dalam jumlah yang signifikan.

Baca Juga: Mengenal Celah Diet Kopi, Benarkah Bisa Bantu Menurunkan Berat Badan dengan Cepat?

Best menjelaskan bahwa mengonsumsi protein membantu tubuh memperbaiki jaringan otot, mempertahankan massa otot, dan meningkatkan rasa kenyang.

"Mempertahankan massa otot selama penurunan berat badan sangat penting untuk menjaga metabolisme tetap tinggi, karena otot tanpa lemak membakar kalori dengan kecepatan tinggi,” tambahnya.

Selain itu, diet ini merekomendasikan serat karena dapat mendukung kesehatan usus, meningkatkan rasa kenyang, dan membantu menjaga keseimbangan gula darah.

Konsumsi lemak sehat juga cukup membantu penyerapan nutrisi, memberikan energi, dan mengatur hormon.

"Kombinasi manfaat ini dapat membantu mencegah makan berlebihan dan penyimpanan lemak,” ujar Best.

Shelley Balls, seorang ahli terdaftar untuk Consumer Health Digest, mengatakan bahwa diet ini sangat efektif untuk menurunkan berat badan. 

Ia sependapat dengan Best bahwa protein dapat membantu mempertahankan massa otot, sehingga menjaga laju metabolisme tetap tinggi. 

Serat juga dapat membuat seseorang lebih cepat dan lebih lama kenyang. Efek antiinflamasi dari konsumsi lemak sehat, juga dapat mendukung penurunan berat badan. 

Baca Juga: Rahasia Diet 90 Hari yang Aman untuk Massa Otot dan Jantung

Lemak sehat juga membantu meningkatkan rasa kenyang dan mencegah lonjakan gula darah, yang berkontribusi pada keberhasilan diet.

Namun, Best memperingatkan bahwa meskipun diet ini efektif untuk menurunkan berat badan, metode ini mungkin sulit untuk dipertahankan dalam jangka panjang.

Ini lantaran aturan ketat diet yang dapat membuat seseorang merasa dibatasi, bisa berakibat adanya risiko kenaikan berat badan setelah berhenti menjalankan diet ini.

Diet ini mungkin tidak sesuai untuk semua orang karena tidak mempertimbangkan kebutuhan individu secara spesifik, seperti tingkat aktivitas, kondisi kesehatan, atau usia seseorang.

Balls juga menambahkan bahwa jika seseorang tidak terlalu aktif, jumlah protein dalam diet ini mungkin terlalu tinggi, terutama bagi mereka yang punya riwayat ginjal, harus berkompromi ke dokter sebelum mengkonsumsi protein dalam jumlah besar.

Bahkan jika seseorang tidak memiliki penyakit ginjal, Academy of Nutrition and Dietetics menyarankan agar siapa pun yang ingin mencoba diet baru berkonsultasi terlebih dahulu kepada ahli profesi, untuk menilai apakah pola makan tertentu sesuai dengan kebutuhan individu.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Healthline.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Tren Diet 90-30-50 Viral di TikTok, Benarkah Efektif Turunkan Berat Badan?

Link berhasil disalin!