Ilustrasi wanita tidur. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Di media sosial, banyak klaim yang menyebutkan bahwa wanita membutuhkan lebih banyak tidur dibandingkan pria.
Beberapa alasan meliputi perbedaan hormon hingga anggapan bahwa otak wanita bekerja lebih cepat daripada pria.
Namun, benarkah demikian? Berikut faktanya berdasarkan pendapat para ahli mengenai perbedaan tidur wanita dan pria.
Baca Juga: Makanan dan Minuman yang Bisa Membantu Tidur Nyenyak, Apa Saja?
Ilustrasi wanita lebih banyak membutuhkan tidur daripada pria.
Beberapa penelitian telah membandingkan durasi tidur antara pria dan wanita. Salah satu penelitian besar yang dilakukan pada tahun 2013 menganalisis data dari lebih dari 56.000 orang dewasa di Amerika Serikat. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita menghabiskan rata-rata 11 menit lebih lama untuk tidur dibandingkan pria.
Namun, angka ini tidak serta-merta berarti wanita benar-benar tidur lebih lama. Waktu tidur yang dilaporkan dalam penelitian ini juga mencakup waktu yang dihabiskan untuk mencoba tidur. Hal ini penting karena wanita lebih rentan mengalami insomnia dibandingkan pria, menurut Rebecca Robbins, ilmuwan tidur dan asisten profesor di Harvard Medical School.
Selain itu, penelitian tersebut juga menemukan bahwa wanita hampir lima kali lebih mungkin dibandingkan pria untuk mengalami gangguan tidur akibat kewajiban merawat orang lain, seperti anak-anak.
Studi lain menunjukkan bahwa kualitas tidur wanita cenderung lebih rendah dibandingkan pria.
Sebuah survei tahun 2023 oleh American Academy of Sleep Medicine terhadap lebih dari 2.000 orang dewasa menemukan bahwa wanita hampir dua kali lebih mungkin dibandingkan pria untuk mengatakan bahwa mereka jarang atau tidak pernah bangun dengan perasaan segar.
Ilustrasi wanita yang lebih banyak tidur. (freepik.com)
Meskipun belum ada jawaban pasti mengapa wanita cenderung mengalami tidur yang lebih buruk dibandingkan pria, para peneliti memiliki beberapa teori.
Hormon progesteron, yang berperan dalam meningkatkan kualitas tidur, mengalami penurunan sebelum menstruasi, sehingga banyak wanita mengalami gangguan tidur pada fase ini, kata Shelby Harris, seorang psikolog klinis di New York yang berspesialisasi dalam gangguan tidur.
Perubahan hormon juga terjadi selama masa menopause, yang semakin memperburuk kualitas tidur wanita.
Selain faktor hormonal, wanita juga cenderung lebih banyak menangani pekerjaan rumah tangga dan tugas mengasuh anak dibandingkan pria.
Beban mental seperti mengingat jadwal anak, mengatur janji dokter, dan tugas rumah tangga lainnya bisa meningkatkan stres dan kecemasan, yang merupakan dua faktor utama penyebab gangguan tidur, menurut Dr. Robbins.
Gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, dan sindrom kaki gelisah juga lebih sering terjadi pada wanita seiring bertambahnya usia.
Sleep apnea pada wanita sering kali tidak terdiagnosis karena gejalanya tidak selalu berupa mendengkur atau terbangun dengan napas tersengal, yang lebih umum terjadi pada pria, ujar Dr. Rachel Salas, seorang ahli saraf dan spesialis tidur di Johns Hopkins Medicine.
Ilustrasi wanita kurang tidur.
Wanita yang mengalami kurang tidur lebih rentan terhadap dampak negatif dibandingkan pria. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk depresi, kecemasan, dan penyakit jantung.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur pada wanita bisa menyebabkan penurunan daya ingat dan konsentrasi yang lebih signifikan dibandingkan pada pria.
Baca Juga: Merasa Pusing Setelah Bangun Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya
Menurut Dr. Suzanne Bertisch, seorang dokter spesialis gangguan tidur di Brigham and Women's Hospital, Boston, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa wanita secara biologis membutuhkan lebih banyak tidur dibandingkan pria.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tidur dibandingkan pria, hal ini tidak serta-merta berarti mereka benar-benar membutuhkan waktu tidur lebih lama.
Durasi tidur dan kualitas tidur tidak selalu mencerminkan kebutuhan tidur seseorang, kata Dr. Robbins. The National Sleep Foundation merekomendasikan orang dewasa untuk tidur antara tujuh hingga sembilan jam per malam, tetapi jumlah yang dibutuhkan bisa berbeda pada setiap individu.
Cara terbaik untuk mengetahui apakah anda mendapatkan cukup tidur adalah dengan memperhatikan bagaimana perasaan anda di siang hari. Jika anda sering merasa lelah atau mengantuk sepanjang hari, itu bisa menjadi tanda bahwa anda tidak mendapatkan tidur yang cukup atau bahkan mengalami gangguan tidur.
"Jika anda merasa sudah tidur cukup tetapi tetap merasa lelah atau sulit untuk tetap terjaga, itu bisa menjadi alasan untuk berkonsultasi dengan dokter," kata Dr. Salas.
Apakah wanita butuh tidur lebih lama daripada pria? Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa wanita secara biologis membutuhkan lebih banyak tidur dibandingkan pria.
Namun, wanita memang lebih rentan terhadap gangguan tidur karena faktor hormonal, tanggung jawab sosial, dan berbagai kondisi kesehatan.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kualitas tidur dan memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup agar tetap sehat dan berenergi sepanjang hari.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cnalifestyle.channelnewsasia.com