Kategori Berita
Media Network
Minggu, 23 MARET 2025 • 11:35 WIB

Puasa Intermiten vs Puasa Ramadan: Perbedaan dan Manfaat Kesehatannya

 

Ilustrasi seseorang menjalani puasa.

INDOZONE.ID - Puasa telah dipraktikkan selama berabad-abad, baik untuk alasan keagamaan, spiritual, maupun kesehatan. Selain menjadi bagian dari ibadah, puasa juga dikenal memiliki berbagai manfaat metabolik dan kesehatan. 

Namun, puasa Ramadan dan puasa intermiten (Intermittent Fasting/IF) memiliki perbedaan mendasar dalam pola, tujuan, dan dampaknya bagi tubuh.

Dalam wawancara yang dikutip dari Hindustan Times, Seorang Ahli Gizi Klinis di Milann Fertility Hospital, Bengaluru, Shivani Sharma, menjelaskan beberapa perbedaan utama antara puasa intermiten dan puasa Ramadna.

Perbedaan Puasa Intermiten dan Puasa Ramadan

Puasa Intermiten (Intermittent Fasting/IF)

  • Mengikuti pola waktu tertentu, seperti 16:8 atau 18:6 (puasa selama 16/18 jam dan makan dalam waktu 6/8 jam).
  • Selama puasa, seseorang tetap dapat mengonsumsi air dan minuman tanpa kalori.
  • Fleksibilitas dalam memilih makanan selama periode makan.
  • Biasanya dilakukan untuk mengatur berat badan, meningkatkan metabolisme, dan memperpanjang usia harapan hidup.

Puasa Ramadan

  • Dijalankan selama 29-30 hari dalam bulan Ramadan, dengan aturan ketat tanpa makan dan minum sejak fajar (sahur) hingga matahari terbenam (waktu Magrib).
  • Berbeda dengan IF, puasa Ramadan memiliki dimensi spiritual, yang menekankan pengendalian diri, rasa syukur, dan ibadah.

Meskipun keduanya melibatkan periode tidak makan dan minum, perbedaan utama terletak pada struktur, tujuan, dan dampaknya terhadap kesehatan.

Baca Juga: Jalan Kaki atau Yoga, Mana yang Lebih Cocok untuk Olahraga saat Puasa?

Manfaat Kesehatan Puasa Intermiten dan Puasa Ramadan

Ilustrasi manfaat kesehatan dari puasa.

1. Menurunkan Berat Badan dan Meningkatkan Metabolisme Lemak
Kedua jenis puasa dapat membantu menurunkan berat badan dengan mengurangi asupan kalori dan meningkatkan pembakaran lemak. IF menawarkan pendekatan yang lebih terstruktur untuk manajemen berat badan.

Sementara berat badan saat puasa Ramadan, dapat berfluktuasi tergantung pada pilihan makanan saat iftar dan sahur.

2. Mengatur Kadar Gula Darah dan Sensitivitas Insulin
Penelitian menunjukkan, berpuasa dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga mengurangi risiko resistensi insulin pada diabetes tipe 2.

IF terbukti sangat bermanfaat bagi metabolisme glukosa, sementara puasa Ramadan juga memberikan manfaat bagi individu yang tidak memiliki gangguan metabolik sebelumnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Hindustan Times

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Puasa Intermiten vs Puasa Ramadan: Perbedaan dan Manfaat Kesehatannya

Link berhasil disalin!