Selain itu, pada tahun 1879, pemerintah Hindia Belanda juga mewajibkan vaksinasi bagi anak-anak yang akan bersekolah. Meskipun sulit, upaya vaksinasi secara bertahap berhasil mengurangi tingkat penyebaran cacar di Jawa.
Pada pertengahan abad ke-19, vaksin stabil dari Belanda mulai dikirim secara rutin dan didistribusikan ke kota-kota besar seperti Semarang dan Surabaya. Keberhasilan ini memulai sistem kesehatan modern Indonesia.
Akhirnya, menjelang abad ke-20, wabah cacar di Jawa berhasil ditekan dengan vaksinasi, perbaikan sistem distribusi, pelibatan tokoh lokal, dan edukasi kesehatan.
Sejarah menunjukkan bahwa penanganan wabah memerlukan pendekatan sosial dan budaya yang tepat selain teknologi medis.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: JURNAL DARI “DIMAKAN BUAYA” SAMPAI “MELAWAN TAKDIR” PENOLAKA