Awas! Konsumsi Ayam Berlebihan Berisiko Picu Kanker Saluran Pencernaan

Ilustrasi menu makanan ayam.

INDOZONE.ID - Bagi banyak orang, makan malam tanpa ayam terasa belum lengkap. Ayam dikenal sebagai sumber protein tinggi yang baik untuk membangun otot dan menambah energi. 

Namun, dikutip dari Medical Daily, penelitian terbaru memperingatkan, konsumsi ayam secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker saluran pencernaan.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients itu memberikan temuan mengejutkan. Selama ini, ayam dianggap sebagai ‘makanan istimewa’, karena kandungan lemaknya lebih rendah dibandingkan daging merah. Namun, kepercayaan itu kini mulai dipertanyakan.

Penelitian soal Batasan Konsumsi Ayam

Pedoman Diet Amerika Serikat menyarankan, konsumsi ayam sebanyak 100 gram per porsi, sebanyak satu hingga tiga kali dalam seminggu. 

Akan tetapi, penelitian terbaru menunjukkan, mengonsumsi lebih dari 300 gram ayam per minggu, dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker saluran pencernaan.

Penelitian yang melibatkan 4.869 orang dewasa di Italia tersebut, menemukan sebuah fakta baru, terkait mengonsumsi ayam secara berlebihan.

Individu yang mengonsumsi lebih dari 300 gram ayam per minggu, memiliki kemungkinan 27 persen lebih tinggi untuk meninggal akibat kanker saluran pencernaan, dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi maksimal 100 gram per minggu.

Baca Juga: Dada Ayam untuk Diet? Ini 4 Fakta yang Perlu Kamu Tahu!

Risiko Konsumsi Ayam Berlebihan

Menariknya, risiko itu lebih tinggi dialami laki-laki dibandingkan perempuan, meskipun jumlah konsumsi ayam serupa. Selain itu, risiko meningkat seiring bertambahnya usia. 

Pada usia 60 tahun, perbedaan risiko antara konsumsi rendah dan tinggi tidak terlalu signifikan. Namun pada usia 83 tahun, risiko kematian akibat kanker saluran pencernaan menjadi dua kali lipat lebih tinggi, pada kelompok yang mengonsumsi ayam lebih banyak.

Ilustrasi menu makanan dari ayam (Freepik/jcomp)

Para peneliti menyarankan, agar konsumsi ayam dilakukan secara moderat dan diselingi dengan sumber protein lain yang juga sehat, seperti ikan. 

Mereka juga menekankan, pentingnya memperhatikan cara memasak, seperti menghindari suhu tinggi dan waktu memasak yang terlalu lama.

Namun, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Studi tidak menjelaskan, apakah ayam yang dikonsumsi merupakan daging olahan atau ayam segar, serta tidak mencatat bagaimana proses memasaknya. Faktor gaya hidup lain, seperti aktivitas fisik peserta, juga tidak diperhitungkan.

Meski demikian, studi ini memberikan perspektif baru, konsumsi ayam secara berlebihan tidak selalu aman, dan penting untuk menjaga keseimbangan gizi demi kesehatan jangka panjang.