Kategori Berita
Media Network
Minggu, 11 MEI 2025 • 13:40 WIB

Perhatian! Cukup 5 Menit Aktivitas Fisik Setiap Hari, Bisa Menjaga Kesehatan Otak

 

Ilustrasi lansia yang sedang berjalan kaki.

INDOZONE.ID - Penelitian terbaru menunjukkan, hanya dengan lima menit aktivitas fisik intensitas sedang hingga tinggi setiap hari, seseorang dapat menjaga kesehatan otak saat menua.

Seiring bertambahnya usia, otak manusia mengalami sejumlah perubahan, termasuk penyusutan volume dan penurunan produksi neurotransmitter seperti dopamin. Hal ini dapat memicu penurunan fungsi kognitif, seperti gangguan daya ingat dan kemampuan berpikir.

Namun, berbagai penelitian sebelumnya telah membuktikan, gaya hidup sehat — seperti pola makan bergizi, tidur cukup dan berkualitas, berhenti merokok, serta menjaga stimulasi mental dan fisik — dapat membantu memperlambat proses penurunan tersebut.

Dikutip dari Medical News Today, penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Age and Ageing menambahkan bukti penting. Hanya lima menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga tinggi setiap hari, sudah cukup untuk memberikan manfaat nyata bagi kesehatan otak.

Baca Juga: Hati-hati! Gegar Otak Nggak Cuma Bikin Pusing, Tapi Bisa Ganggu Penglihatan Juga

Studi IGNITE: Manfaat Aktivitas Fisik dalam 24 Jam

Dalam studi ini, para peneliti menganalisis data kesehatan dari 585 lansia berusia 65 hingga 80 tahun, yang mengikuti studi IGNITE di Amerika Serikat. Mereka mempelajari bagaimana penggunaan waktu dalam 24 jam—termasuk tidur, waktu duduk, aktivitas ringan, serta aktivitas fisik sedang hingga berat—berkaitan dengan performa kognitif.

Aktivitas fisik dalam kategori sedang hingga berat meliputi jalan cepat, berlari, berenang, bersepeda, menari, dan bermain tenis.

Selama ini kita sering meneliti tidur, perilaku sedentari, dan aktivitas fisik secara terpisah,” ucap Audrey M. Collins, PhD, peneliti pascadoktoral dari AdventHealth Research Institute, Florida, yang juga merupakan penulis utama studi ini. 

Padahal, semua perilaku itu saling berkaitan dalam konteks penggunaan waktu selama 24 jam,” sambungnya.

Collins menjelaskan, penelitian ini menggunakan pendekatan statistik baru untuk menganalisis komposisi penggunaan waktu dalam sehari secara keseluruhan, guna melihat bagaimana hal tersebut memengaruhi fungsi kognitif pada masa tua.

Ilustrasi lansia tengah olahraga untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk otaknya.

Performa Kognitif Lebih Baik pada Lansia Aktif

Hasil studi menunjukkan, peserta yang mengalokasikan lebih banyak waktu untuk aktivitas fisik sedang hingga berat, memiliki performa kognitif yang jauh lebih baik. 

Mereka menunjukkan kecepatan proses berpikir yang lebih tinggi, daya ingat jangka pendek yang lebih kuat (memori kerja), serta fungsi eksekutif—yaitu kemampuan merencanakan dan memusatkan perhatian—yang lebih optimal.

“Artinya, waktu yang dihabiskan untuk aktivitas fisik tidak berdampak merata pada semua aspek fungsi kognitif, namun tetap memberi manfaat pada domain tertentu,” ujar Collins.

Penemuan menarik lainnya adalah, lonjakan manfaat kognitif paling besar justru terlihat pada mereka yang sebelumnya tidak aktif sama sekali, lalu mulai rutin berolahraga setidaknya lima menit setiap hari.

Baca Juga: 7 Minuman Penyegar Otak: Bantu Fokus, Ingat Lebih Tajam, dan Cegah Alzheimer

Potensi Pencegahan Demensia dan Panduan Kesehatan Publik

Menurut Collins, temuan ini dapat menjadi dasar dalam menyusun panduan kesehatan publik dan strategi pencegahan demensia yang mempertimbangkan penggunaan waktu dalam 24 jam secara menyeluruh.

Meski demikian, ia menekankan bahwa, penelitian ini bersifat observasional. Oleh karena itu, studi lanjutan yang bersifat longitudinal dan eksperimental masih dibutuhkan untuk memperkuat bukti.

Tantangan Lansia dengan Keterbatasan Fisik

Dr. Raphael Wald, neuropsikolog dari Marcus Neuroscience Institute, menyambut baik hasil penelitian tersebut. Namun, ia menyoroti pentingnya mencari alternatif yang ramah bagi lansia dengan keterbatasan fisik, seperti radang sendi, yang menyulitkan mereka melakukan aktivitas fisik intens.

Banyak lansia yang mengalami nyeri kronis sehingga sulit berolahraga. Motivasi dan akses terhadap bentuk aktivitas yang sesuai perlu lebih diperhatikan,” ujar Wald.

Ilustrasi pasangan lansia tengah olahraga untuk menjaga kesehatan tubuh dan otaknya.

Mengapa Olahraga Baik untuk Otak?

Dr. Gary Small, psikiater dari Hackensack University Medical Center, menambahkan, temuan ini sejalan dengan bukti ilmiah sebelumnya. Ia menekankan, olahraga singkat pun dapat meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi ke otak.

Lalu, olahraga juga dapat merangsang produksi brain-derived neurotrophic factor (BDNF), yang penting untuk komunikasi antarsel otak.

“Latihan aerobik juga terbukti dapat memperbesar pusat memori di otak, yaitu hippocampus,” kata Dr. Small. 

Intinya, jika ada waktu, ambillah kesempatan untuk berjalan kaki atau jogging sebentar. Otak kamu akan berterima kasih,” lanjutnya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Medical News Today

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Perhatian! Cukup 5 Menit Aktivitas Fisik Setiap Hari, Bisa Menjaga Kesehatan Otak

Link berhasil disalin!