Jadi Nama Jalan Utama di Kota Depok, Inilah Sosok Margonda Pejuang yang Gugur Dalam Peristiwa Gedoran Depok
INDOZONE.ID - Bila kamu pernah mengunjungi Kota Depok, Jawa Barat, pasti tak asing dengan nama Jalan Margonda Raya. Ini merupakan jalan utama yang menghubungkan Jakarta Selatan, Depok dan Bogor sepanjang lebih dari 6,5 kilometer.
Di jalan utama ini, terdapat hotel, apartemen, pusat kuliner, pusat perbelanjaan hingga kantor walikota dan akses menuju Universitas Indonesia. Tapi tahukah kamu, ternyata nama jalan ini diambil dari nama pejuang kemerdekaan, bernama Margonda.
Baca Juga: Menguak Fakta Masjid Syuhada, Saksi Sejarah Perlawanan Pejuang di Yogyakarta
Sosok Margonda
Margonda menjadi salah satu tokoh pemuda yang aktif membentuk laskar. Dengan dibantu tokoh pemuda di wilayah Bogor dan Depok, dia mendirikan Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) pada tahun 1945.
Lahir pada tahun 1918, Margonda memiliki nama asli Margana.Dia menempuh pendidikan analis kimia dari Balai Penyelidikan Kimia Bogor.
Setelah itu dia mengikuti pelatihan penerbang cadangan di Luchtvaart Afdeeling atau Departemen Penerbangan Belanda pada tahun 1940-an. Namun Margonda tak lama mengikuti pendidikan, karena Belanda menyerah kepada Jepang.
Pada masa penjajahan Jepang, Margonda menjadi anggota BKR di Bogor dan dia dimasukkan ke Batalyon Kota Bogor dengan pangkat letnan muda.
Baca Juga: Viral Antrian Para Pejuang Loker yang Padati Jalanan di Cikarang, Daftar Kerja Pabrik
Kehadiran Margonda tak lepas dari sejarah Kota Depok. Depok kala itu telah menjadi negara sendiri dengan yang dipimpin Presiden Cornelis Chastelein,seorang tuan tanah Belanda.
Chastelein dengan 12 marga budaknya telah mempunyai tatanan pemerintahan sendiri sejak tahun 1714. Setelah proklamasi dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta,Chastelein enggan bergabung dengan Republik Indonesia dan tak mengakui kemerdekaan Indonesia.
Depok akhirnya diserbu para pejuang kemerdekaan dari segala arah.Kejadian 11 Oktober 1945 tersebut dikenal sebagai Peristiwa Gedoran Depok yang merenggut banyak nyawa dari kedua belah pihak. Keadaan kian memanas setelah tentara NICA ikut menyerbu.
Di usia 27 tahun, Margonda yang ikut berjuang merebut Depok bersama pejuang lainnya akhirnya gugur di daerah Kalibata Depok, daerah bersungai di kawasan Pancoran Mas dan bermuara di Kali Ciliwung. Dia dimakamkan di kota kelahirannya, Bogor.
Sampai saat ini, peristiwa Gedoran Depok menjadi kisah pilu yang sering disebut sebagai revolusi sosial di pinggiran Jakarta.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators