INDOZONE.ID - Letda PNB Aisha Fathina, menjadi pilot wanita pertama yang menerbangkan helikopter Kepresidenan RI.
Aisha Fathina menjadi salah satu dari 37 penerbang militer yang dilantik dari Skadron Udara 45, Helikopter Kepresidenan RI.
Aisha Fathina menjadi srikandi kebanggaan TNI AU. Dirinya berhasil bersaing dengan penerbang lainnya yang mayoritas laki-laki.
Namun keberhasilan Aisha Fathina tak didapat dengan instan. Gadis bermental baja tersebut melewati proses panjang.
Saat diwawancarai dalam salah satu stasiun TV swasta, Aisha Fathina menceritakan tentang perjalanan kariernya.
Baca Juga: Seperti Indonesia, Ini 5 Negara dengan Upah Minimum Paling Rendah di Dunia
Awal Karier
Aisha Fathina memutuskan menjadi abdi negara. Dia mendaftar di Akademi Angkatan Udara (AAU) pada tahun 2015, namun ia harus menerima kegagalan.
"Salah satu faktor aku gagal karena restu dari orang tua," ujar Aisha.
Sang ayah yang merupakan seorang tentara dan penerbang di Skadron 45 juga, melarang putrinya tersebut mengikuti jejaknya. Aisha disarankan untuk menjadi dokter.
Tapi keinginan Aisha menjadi tentara sudah bulat. Tahun 2016, Aisha akhirnya berhasil masuk AAU.
Aisha ingin membuktikan pada ayahnya, jika ia mampu menjadi seorang TNI.
Memasuki masa pendidikan, jalan Aisha semakin mulus berkat restu dari sang ayah.
Namun saat Aisah menjalani masa pendidikan, sang ayah meninggal dunia.
Niat Aisha tak padam. Ia ingin membanggakan sang ayah melalui prestasinya sebagai prajurit TNI AU.
Baca Juga: Punya Bos Toxic di Kantor, Pilih Resign atau Bertahan? Ini Jawabannya!
Sekolah Penerbang TNI AU
Setelah menamatkan pendidikan sebagai taruni di AAU pada tahun 2020, Aisha melanjutkan pendidikan sekolah penerbang TNI AU atau Sekbang.
Selama 2 tahun pendidikan Sekbang, setelah lulus Aisha ditempatkan di Skadron yang sama dengan sang ayah, yaitu Skadron 45.
Pilot Wanita Pertama Heli Kepresidenan RI
Ditempatkan di Skadron udara 45 sebagai pilot penerbang VIP dan VVIP, yang menerbangkan helikopter Presiden dan wakil presiden, tantangan yang dihadapi Aisha sangat berat.
Tugas sebagai pilot kepresidenan bukanlah main-main. Aisha harus memeriksa keadaan pesawat sebelum terbang.
Tanggung jawab keselamatan pemimpin negara berada di pundaknya saat menaiki helikopter yang ia kendarai.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators