INDOZONE.ID - Pemerhati masalah sosial ekonomi dan Kesehatan, Prima Sari mengomentari mengasuh anak dan remaja di era serba digital saat ini tentu menjadu tantangan tersendiri bagi semua kalangan.
Maka, untuk membentuk karakter anak dan remaja yang baik, diperlukan pola asuh yang tepat agar dapat membentengi mereka dari efek buruk digitalisasi.
Dengan demikian, Prima menyebut untuk mengatasi dampak buruknya digitalisasi terhadap anak anak, peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang dinilainya menjadi solutif terhadap kondisi saat ini.
Meski secara internal, Gerakan PKK masih menghadapi permasalahan terkait sumber daya manusia, sarana prasarana dan dukungan dana yang kurang memadai serta masih ada yang belum berpihak dalam pelaksanaan 10 Program Pokok PKK.
Baca Juga: Ramalan Shio Ular di Tahun 2024 Karir, Percintaan, Keuangan di Tahun Naga Kayu
Sehingga, menurutnya diperlukan regulasi guna mendukung penguatan kelembagaan, program dan administrasi PKK.
“Sudah saatnya PKK zaman now diubah. PKK harus rebranding, PKK bukan semata kumpulan arisan dan sosialita. PKK punya program yang bermanfaat untuk masyarakat. Pandemi Covid-19 telah memaksa PKK berubah menjadi PKK modern dengan penguasaan teknologi, di mana Ibu-Ibu yang sibuk bekerja dan beraktivitas di sektor formal dan informal memiliki keahlian dan kemampuan yang beragam sehingga bisa saling bertukar informasi dan menularkan ilmu dan pengetahuannya kepada sesama anggota PKK," ucap Prima Sari kepada wartawan, Jumat (9/2/2024).
Lanjut Prima menambahkan, makna PKK merujuk pada keseriusan PKK melaksanakan program kerja yang sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
“Dasa Wisma merupakan kelompok di bawah PKK yang sangat strategis, efektif, dan efisien. Dalam pelaksaannya, ini saya harap bisa mengatasi segaa persoalan lebih dini tertangani," jelas Prima.
"Misalnya kasus-kasus yang sedang menjadi wacana akhir-akhir ini seperti stunting, KDRT, bullying bisa ditangani lebih dini dalam meningkatkan pencegahan. Dasa Wisma juga bisa menjadi instumen dalam pembagian BLT sehingga tepat sasaran”, terangnya.
Selain itu, Prima juga menuturkan disisi ekonomi keluarga PKK sebagai gerakan masyarakat dari pusat yang diklaim berpotensi yang sangat besar dalam menggerakan ekonomi keluarga.
Ditambah, seiring dengan perkembangan teknologi (digital) pemberdayaan ekonomi keluarga adalah penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran untuk mendapatkan pemasukan yang memadai.
Maka, menurut Prima Sari sudah sangat urgent penyelenggaraan workshop Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi seluruh pengurus dan anggota PKK sebagai tindak lanjut dalam proses digitalisasi guna menunjang Sistem Indormasi Manajemen PKK itu sendiri sehingga miudah diakses oleh siapapun.
“Tidak ada kata terlambat untuk mau belajar. Ini karena, era atau jaman telah masuk digital dan teknologi informasi. Banyak anak anak bangsa sudah pandai dalam memanfaatkan teknologi, namun di lain sisi lain para orang tua masih gaptek (gagap teknologi). Inilah yang menjadi alasan, bahwa belajar untuk bisa harus terus dilakukan oleh para orang tua”, tandas Prima.
Lanjut Prima menuturkan, dengan teknologi digital dalam PKK, maka penerapan home industry seperti membuat makanan, bordir, aksesoris manik manik, sulaman, atau kerajinan tangan lainnya akan lebih gampang diakses melalui gadget.
Dengan adanya internet, kita tinggal mencantumkan gambar barang, harga, dan alamatnya yang jelas, kita tampilkan di internet, maka lakulah dagangan kita.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Yoga, dari Petugas Kebersihan Kini Jadi Konten Kreator hingga Bisa Beli HP Impian
Ini berarti kita bisa memanfaatkan internet untuk berbisnis membantu keluarga dengan tanpa harus keluar rumah.
“Dalam pelaksanaan TIK ini, saya yakin pemerintah siap memberikan fasilitas dalam bentuk pelayanan atas permintaan masyarakat yang membutuhkan pembelajaran di bidang TIK,” jelas Prima Sari.
"Ini adalah kegiatan yang positif dalam rangka meningkatkan SDM kita untuk tidak gaptek. Karena itu, sinergi ini sangat baik sekaligus penyegaran bagi kita semua para bapak dan ibu yang memiliki anak anak didik di rumah. Kita tidak boleh ketinggalan dengan anak-anak kita," pungkasnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release