Rabu, 03 APRIL 2024 • 08:00 WIB

Kisah Pilu Bocah 13 Tahun Rela Putus Sekolah demi Rawat Ayah yang Kena Stroke: Kasihan Bapak Sendirian!

Author

Bocah berusia 13 tahun bernama Arju Ridhollah yang rela putus sekolah demi rawat ayahnya yang terkena stroke.

INDOZONE.ID - Seorang bocah berusia 13 tahun bernama Arju Ridhollah, rela putus sekolah demi merawat sang ayah, Purnomo Kasidi (52).

Sejak putus sekolah di kelas 4 SD, Arju yang merupakan warga Dusun Gempal, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, Jember, memutuskan untuk merawat sang ayah.

Sehari-harinya, Arju memenuhi kebutuhan ayahnya dari makan hingga buang air besar. Ayah dan anak ini tinggal di sebuah rumah berukuran kurang lebih 6x8 meter, dengan atap yang hampir ambruk.

Arju sebenarnya memiliki abang dan kakak bernama Ramdani (30) dan Fitria (19). Namun karena sudah berkeluarga dan sibuk kerja, Arju lah yang kini merawat ayahnya.

Kini, Arju hanya tinggal berdua saja dengan sang ayah di rumah yang bisa disebut tidak layak huni.

Pilunya, sang ayah diketahui menderita sakit stroke hingga sulit beraktivitas seperti biasa.

"Untuk eek (BAB) saya bantu bapak. Tapi karena kita tidak punya kamar mandi. Kalau eek di sana," kata Arju saat dikonfirmasi tim Z Creators Indozone, sembari menunjuk lantai keramik di bangunan rumahnya yang sudah tidak layak huni, Selasa (2/4/2024).

Baca Juga: Viral Kisah Pilu Tiko, 11 Tahun Merawat Ibu di Rumah Mewah Terbengkalai Tanpa Listrik

"Setelah eek nanti saya siram dan bersihkan dengan air, yang saya minta di tetangga. Saya ambil airnya pakai timba dan bawa ke rumah untuk kebutuhan," sambungnya.

Bocah berusia 13 tahun bernama Arju Ridhollah yang rela putus sekolah demi rawat ayahnya yang terkena stroke.

Arju menjelaskan jika dirinya sudah merawat sang ayah sejak dua yang tahun lalu, karena sakit strokenya semakin parah. Dia pun mengaku tidak pernah jijik jika harus membersihkan kotoran ayahnya.

"Saya gak jijik, kan bapak saya sendiri. Kasihan bapak. Saya juga sudah tidak sekolah. Kasihan bapak sendirian kalau saya sekolah. Saya sudah tidak punya ibu, meninggal tahun 2016 dulu. Saya yang merawat bapak sejak itu," ujarnya dengan wajah sayu.

Saat ditanya tentang keberadaan dan alasan dua kakaknya tidak ikut merawat, Arju hanya menjawab jika keduanya tinggal jauh.

"Kakak saya rumahnya jauh. Semua sudah nikah. Mas Ramdani rumahnya di Gunung Raung, kalau Mbak Fitria tinggal ikut suaminya di Kepatihan (Kecamatan Kaliwates)," ucapnya.

"Mereka katanya sibuk kerja. Ke sini sebentar, ngantar makanan dan cuma bersih-bersih. Setiap hari saya menyiapkan makan untuk bapak, cuci bajunya juga. Saya bisa masak, terong dan sambal makan dah," jawabnya dengan lugu.

Ingin Sekolah Lagi

Rumah Arju Ridhollah, bocah berusia 13 tahun yang rela putus sekolah demi rawat ayahnya yang terkena stroke.

Arju menyebut dirinya masih memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan, jika sang ayah sudah sembuh.

"Kalau bapak sembuh, saya mau sekolah lagi. Kasihan bapak kalau sakit," ucapnya.

Sementara itu, Purnomo Kasidi mengatakan bahwa dirinya menderita stroke, setelah sebelumnya memiliki riwayat penyakit darah tinggi.

"Saya seperti ini sudah 2 tahunan. Katanya terlalu banyak makan ikan. Istri saya dulu juga sakit dan meninggal tahun 2016," ujar Purnomo dengan susah berbicara, karena penyakit stroke yang dideritanya.

"Katanya saya sakit ini, karena terlalu banyak makan ikan," sambungnya.

Baca Juga: Kisah Mantan Perawat 15 Tahun Merawat Ribuan ODGJ di Tulungagung, Bikin Air Mata Menetes

Purnomo Kasidi mengaku bahwa dirinya memiliki tiga orang anak. Namun hanya Arju yang merawat, sedangkan dua orang anak lainnya hanya datang sesekali.

"Anak pertama (tinggal) di Gunung Raung, yang kedua tinggal di (pusat kota) Jember. Yang pertama dan kedua sudah menikah semuanya, tapi semuanya tidak ada perhatian sama sekali," ucapnya sembari menangis.

"Mereka tahu saya sakit, tapi karena keadaan saya seperti ini saya ditinggal. Tadi sempat jenguk terus pergi. Saya dulu kerjanya kuli pasir. Hanya Arju ini yang merawat dan tinggal sama saya," sambungnya.

Kisah pilu Arju dan ayahnya pun menarik perhatian kelompok Relawan Mandiri Ben Seromben, yang kemudian memberi bantuan.

"Kami mendapat laporan ada bocah umur 13 tahun yang bertahun-tahun merawat bapaknya sakit stroke. Saat sampai di sini kami kaget, kondisinya memperihatinkan," kata Ketua Relawan Mandiri Ben Seromben, Maya Cendrawasih, saat dikonfirmasi terpisah.

Maya mengungkapkan bahwa pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah datang dan memeriksa kondisi kesehatan ayah Arju.

"Kemarin dari Dinkes datang memeriksa kondisi kesehatan Pak Purnomo, kemudian dari Dinsos disampaikan sudah mendapat bantuan pemerintah dan juga sudah tercatat sebagai penerima bantuan BLT, juga program lain dari pemerintah. Dari BPBD Jember juga memberikan bantuan," ulasnya.

Terkait penanganan bantuan, nantinya akan dilakukan bedah rumah, membantu Arju sekolah lagi dan memulihkan kondisi ayahnya.

"Tapi itu semua proses, kami juga masih mencari donasi untuk bedah rumah, juga kebutuhan lain di luar yang dari bantuan pemerintah. Karena untuk penanganan tidak cukup hanya berupa uang, tapi bantuan lain untuk masa depan anak ini," ujarnya.

Writer: Putri Surya Ningsih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung