Senin, 15 APRIL 2024 • 12:50 WIB

Mencukur Rambut Kemaluan Perempuan dalam Islam, Panduan dan Penjelasan

Author

Mencukur Rambut Kemaluan Wanita dalam Islam, Panduan dan Penjelasan. (Foto: freepik)

INDOZONE.ID - Islam menganjurkan kebersihan diri, termasuk area kemaluan. Salah satu bentuk menjaga kebersihan yang diajarkan adalah menghilangkan rambut kemaluan.

Dalam Islam, dianjurkan menghilangkan bulu kemaluan secara berkala maksimal 40 hari. Namun, pada dasarnya menjaga kebersihan secara rutin adalah yang utama.

Simak hukum dan hal yang perlu diperhatikan saat mencukur bulu kemaluan. 

Hukum Mencukur Bulu Kemaluan dalam Islam

Landasan utama pembahasan ini berasal dari hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Hadis tersebut menyebutkan tentang fitrah, yaitu lima hal yang termasuk kebiasaan manusia:

  • Khitan (sunat)
  • Mencukur bulu kemaluan
  • Memendekkan kumis
  • Memotong kuku
  • Mencabut bulu ketiak (HR. Bukhari 5891 dan Muslim 257)

Mencukur rambut kemaluan hukumnya sunnah bagi perempuan. Artinya, dianjurkan untuk dilakukan, namun tidak wajib.

Baca Juga: Kawin Kontrak Menurut Pandangan Hukum Indonesia dan Islam

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait cara menghilangkan rambut kemaluan dalam Islam, khususnya bagi perempuan:

  • Dianjurkan mencabut (نزع - naza'a) rambut kemaluan. Hadis riwayat Bukhari dan Muslim menyebutkan Rasulullah SAW menganjurkan lima fitrah, salah satunya adalah mencabut bulu kemaluan.
  • Mencukur boleh dilakukan sebagai alternatif. Jika perempuan merasa kesulitan atau sakit saat mencabut, maka mencukur rambut kemaluan diperbolehkan.
  • Mencukur sebaiknya tidak sampai ke kulit. Hal ini untuk menghindari iritasi atau luka pada kulit area kemaluan yang sensitif.
  • Menjaga kebersihan area kemaluan secara rutin. Hal ini lebih penting daripada metode menghilangkan rambut kemaluan itu sendiri.

Baca Juga: Hukum Mencukur Kumis dan Rambut Kemaluan saat Puasa dalam Islam

Menjaga kebersihan diri termasuk area kemaluan adalah bagian dari ajaran Islam.

Mencukur bulu kemaluan bagi perempuan diperbolehkan, namun dianjurkan untuk mencabutnya jika memungkinkan.

Jika tidak kuat menahan sakit saat mencabut, maka mencukur dengan memperhatikan hal-hal yang disebutkan diatas tetap diperbolehkan.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Bincang Syariah

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir