Rabu, 26 JUNI 2024 • 13:55 WIB

Atasi Masalah Sampah, Pemkot Yogyakarta Rilis Aplikasi Bank Sampah

Author

Kabid Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogja, Christina Endang Setyowati.

INDOZONE.ID - Pemkot Yogyakarta rilis aplikasi Bank Sampah sebagai salah satu cara untuk menangani masalah sampah di kota tersebut.

Untuk menangani total produksi sampah Kota Yogyakarta yang mencapai sekira 200 ton per harinya, Pemkot Yogyakarta pun mendorong Bank Sampah yang berperan mengolah sampah anorganik dan organik.

Pameran Produk Daur Ulang Sampah Yogyakarta.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta sekaligus Ketua Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya. 

Baca Juga: Ibu-ibu di Yogyakarta Antusias Ikuti Pelatihan Lorong Sayur, Dukung Peningkatan Ketahanan Pangan dan Atasi Sampah

Dia menjelaskan, Bank Sampah telah menekan sampah anorganik yang persentasenya mencapai 30 persen dari seluruh produksi sampah di kota.

Sementara itu, salah satu yang terus digencarkan adalah gerakan zero sampah anorganik oleh Bank Sampah.

"Gerakan ini mampu mengurangi hingga 100 ton sampah. Yang semula 300 ton, sekarang tersisa 200 ton yang harus dikelola oleh kita (Pemkot Yogya)," kata Aman Yuriadijaya, Rabu (26/6/2024).

Baca Juga: Miris! Tumpukan Sampah Hiasi Ruas Jalanan Desa di Pulau Kangean Sumenep

Pihaknya menargetkan, ada 23.750 titik biopori yang tersebar di Kota Yogyakarta pada akhir 2024. Titik biopori ini akan tercatat dalam aplikasi Bank Sampah.

Perlu diketahui, aplikasi ini telah diluncurkan pada gelaran puncak perayaan Hari Lingkungan Hidup sedunia di Embung Giwangan, Selasa 25 Juni 2024.

"Ada datanya, by name by address. Nanti, akan ketahuan sudah difungsikan atau belum, bisa akan terdeteksi. Setelah sisa sampah sudah tidak 200 ton per hari lagi, harapannya yang di hilir bisa lebih optimal dan Yogja menjadi lebih bersih," harapnya.

Baca Juga: Tak Kenal Gengsi, Pria Ini Justru Bahagia Melakukan Pekerjaan Jadi Tukang Sampah

"Jadi, adanya aplikasi ini, agar masyarakat bisa lebih mandiri mengolah sampah organik skala rumah tangga yang kemudian seluruh rumah tangga yang punya biopori akan tercatat dalam aplikasi bank sampah," paparnya.

"Marilah pemangku wilayah turut mengawal keberhasilan pengelolaan sampah organik berskala rumah tangga itu di wilayahnya masing-masing," ujar Aman Yuriadijaya.

Sebelumnya, Kabid Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogja, Christina Endang Setyowati, menjelaskan pada peta sebaran biopori dalam aplikasi Bank Sampah ini , akan tersaji informasi berupa titik lokasi biopori, asal program biopori, nama penerima biopori, serta jumlah biopori yang dimanfaatkan.

Baca Juga: Viral Penumpang Ini Kepergok Buang Sampah ke Sungai, Netizen: Tandain Nomor Plat Mobilnya

"Sampai saat ini pengelolaan sampah dengan metode biopori telah tersebar pada sebanyak 10.280 KK di 14 kemantren dan 45 kelurahan yang ada di Kota Jogja," jelasnya.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan