Badai Terjang Perpustakaan The Smithtown di New York: Koleksi Arsip Sejarah AS Terancam Musnah
INDOZONE.ID - Perpustakaan The Smithtown di New York mengalami kerusakan parah setelah diterjang banjir akibat badai, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai USD 10 juta atau setara Rp154 miliar.
Salah satu bagian perpustakaan yang paling terkena dampak adalah Ruang Long Island, yang menyimpan sejumlah besar arsip sejarah penting, termasuk dokumen berharga dari koleksi Richard H. Handley dan surat dengan tanda tangan presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson.
Baca Juga: Viral, Pria di Spanyol Pecahkan Rekor Dunia Karena Koleksi Ribuan Ponsel di Rumahnya
Ruang Long Island yang sering disebut sebagai "permata mahkota" perpustakaan oleh direktur Robert Lusak, merupakan pusat penyimpanan koleksi sejarah yang tak ternilai harganya.
Badai yang melanda kawasan tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada ruangan ini, sehingga mengancam keberadaan banyak dokumen berharga yang telah disimpan selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Viral, Kisah Tragis Gadis 18 Tahun Hilang saat Berjualan dan Ditemukan Tewas Mengenaskan
Meskipun sebagian besar dokumen berhasil diamankan dalam brankas tahan air, kerusakan yang terjadi tetap besar.
Tim restorasi segera diterjunkan untuk menyelamatkan dokumen-dokumen yang masih bisa diselamatkan. Namun, banyak arsip yang kemungkinan sudah rusak parah akibat terendam air.
Selain kerusakan pada arsip, sistem listrik perpustakaan juga rusak total, memaksa perpustakaan untuk ditutup tanpa batas waktu yang jelas.
Hal ini menjadi tantangan besar bagi pihak perpustakaan, yang kini harus menghadapi tidak hanya kerusakan fisik pada koleksi mereka, tetapi juga masalah operasional yang mengganggu layanan mereka kepada masyarakat.
Perpustakaan The Smithtown terkenal sebagai salah satu institusi budaya terpenting di kawasan tersebut, khususnya karena koleksinya yang berkaitan dengan sejarah Long Island dan dokumen-dokumen penting dari era awal Amerika Serikat.
Dengan adanya kejadian Perpustakaan The Smithtown rusak akibat badai ini, banyak pihak khawatir akan hilangnya sumber daya sejarah yang penting.
Baca Juga: Kurangi Stres, Korea Selatan Terapkan 4 Hari Kerja untuk Dorong Warganya Menikah dan Berkeluarga
Saat ini, perpustakaan dan tim restorasi berfokus pada upaya penyelamatan koleksi yang tersisa, sementara masyarakat setempat berharap perpustakaan dapat segera dipulihkan dan dibuka kembali.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: New York Daily News