Kamis, 19 SEPTEMBER 2024 • 10:43 WIB

Mengapa Gen Z Merasa Kesulitan dalam Proses Pendewasaan? Ini 5 Alasannya

Author

Ilustrasi Gen Z. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Gen Z, yang lahir antara 1997-2012, menghadapi berbagai tantangan menuju kedewasaan mereka, terutama akibat COVID-19. Dari pembatalan acara penting hingga kesulitan memasuki dunia kerja, dampak pandemi memengaruhi banyak aspek hidup mereka.

Berikut alasan Gen Z yang merasa kesulitan dalam proses pendewasaan.

1. Rintangan Besar dalam Proses Kedewasaan

Ilustrasi Gen Z melewatkan momen penting di dalam hidup seperti wisuda karena pandemi COVID-19. (freepik.com)

Sebuah cerita dari seorang anak bernama Jahzeel Smith, yang kini berusia 21 tahun dari Baltimore, Amerika Serikat merasa sangat dirugikan karena tidak dapat merasakan pengalaman penting seperti wisuda, prom, dan minggu-minggu awal kuliah.

Pandemi menghapus kesempatan-kesempatan tersebut dan menggantinya dengan ketidakpastian dan kesulitan.

Menurut sosiolog Pamela Aronson, Generasi Z telah mengalami banyak gangguan dalam kehidupan mereka, terutama selama puncak pandemi.

“Mereka menghadapi ketidakpastian finansial, ekonomi, dan sosial politik yang signifikan, yang memengaruhi pandangan hidup dan kesempatan mereka,” jelas Aronson, profesor di Universitas Michigan-Dearborn, Amerika Serikat.

Baca Juga: 5 Masalah yang Sering Dialami Gen Z dalam Percintaan: Kamu Hadapi yang Mana?

2. Kekhawatiran Tentang Kesiapan Kerja

Ilustrasi Gen Z yang khawatir tentang kesiapan kerja. (freepik.com)

Banyak orang dewasa memberikan penilaian negatif tentang kesiapan Generasi Z untuk dunia kerja.

Survei menunjukkan bahwa 40% pemberi kerja merasa ragu untuk mempekerjakan pekerja dari generasi ini karena dianggap kurang siap.

Selain itu, Gen Z menghadapi tantangan lebih besar dalam mencapai capaian karier dibandingkan generasi sebelumnya.

Gabby DeAbreu, 22 tahun, seorang konsultan teknologi di Virginia, sangat sadar akan anggapan bahwa generasi mereka kurang tangguh.

“Saya berusaha keras untuk tidak memperkuat anggapan tersebut di tempat kerja, meskipun saya tidak setuju dengan pandangan itu,” katanya.

Baca Juga: 4 Penyebab Milenial dan Gen Z Enggan Menikah: Ternyata Ini, Lho!

3. Tantangan bagi Gen Z

Ilustrasi Gen Z mengalami kesulitan keuangan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Aronson berpendapat bahwa Gen Z menghadapi lebih banyak tantangan dibandingkan generasi sebelumnya.

“Mereka mengalami peningkatan ketidaksetaraan dalam transisi menuju kedewasaan. Perubahan budaya, norma, serta tekanan dari isu-isu seperti perubahan iklim dan inflasi cepat memberikan beban berat pada mereka,” tambah Aronson.

Smith, yang saat ini bekerja sebagai teknisi kehutanan di Baltimore, AS mengalami kesulitan finansial yang memaksanya meninggalkan kuliah. Ia merasa bahwa banyak faktor di luar kendali pribadi berperan dalam menentukan masa depannya.

4. Optimisme di Tengah Kesulitan

Ilustrasi Gen Z yang optimis melihat masa depan meskipun dilanda kesulitan. (freepik.com)

Meski menghadapi berbagai tantangan, banyak anggota Gen Z, termasuk Smith, masih memiliki harapan untuk masa depan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun mereka cenderung pesimis tentang dunia, mereka tetap optimis tentang masa depan pribadi mereka.

Matin Mirramezani dari Generation Lab mengatakan bahwa meskipun Gen Z melihat dunia secara negatif, mereka optimis tentang kehidupan mereka sendiri.

“Ada kontradiksi di sini; mereka mungkin merasa dunia tidak pasti, tetapi mereka melihat masa depan pribadi mereka dengan harapan yang lebih baik,” ujarnya.

5. Dampak Media Sosial dan Pandemi

Ilustrasi Gen Z sebagai pengguna media sosial. (freepik.com)

Media sosial, yang menjadi bagian penting dalam kehidupan Gen Z, turut mempengaruhi persepsi mereka terhadap dunia. Platform-platform ini membuat permasalahan di seluruh terasa lebih dekat dan pribadi. “Apa yang terjadi di dunia sangat terasa dekat dengan kehidupan mereka,” kata Mirramezani.

Pandemi juga memaksa banyak anak muda untuk tinggal bersama orang tua mereka lebih lama dari yang seharusnya, menghambat proses perkembangan kemandirian mereka.

“Banyak hal yang seharusnya terjadi pada masa itu terhambat karena pandemi,” jelas Lynn Bufka, psikolog klinis dari APA.

Demikian beberapa penjelasan mengenai Gen Z yang merasa kesulitan dalam proses pendewasaan. Generasi Z menghadapi tantangan yang belum pernah dialami oleh generasi sebelumnya, mulai dari ketidakpastian ekonomi hingga tekanan media sosial.

Meskipun demikian, banyak dari mereka tetap optimis mengenai masa depan mereka sendiri, bahkan jika mereka merasa kurang didukung oleh generasi yang lebih tua.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Nypost.com