Cerita Rosita Aruan yang Gagal Lolos Jadi Polwan karena Tinggi Badan, Kini Menjabat Letkol di Militer AS
INDOZONE.ID - Sebuah kisah inspiratif hadir dari Rosita Aruan Orchid Baptiste. Seorang Wanita asal Indonesia berdarah Batak tersebut berhasil menjabat sebagai Letnal Kolonel (Letkol) di Angkatan Darat militer Amerika Serikat (AS).
Rosita yang pada saat ini bertugas sebagai mekanik memang sudah sangat lama mengabdi di Angkatan Darat Militer AS. Ya, Rosita sudah 11 tahun bertugas sebagai militer Angkatan Darat AS.
Rosita sendiri memang sudah merantau ke AS sejak September 2000. Ia memilih untuk ikut dengan suaminya yang memang merupakan warga negara AS.
Baca Juga: 5 Permainan Edukasi yang Seru dan Bermanfaat untuk Anak PAUD
Sempat Ingin Jadi Wartawati di AS
Di awal kedatangannya di AS, Rosita sendiri sempat bercita-cita menjadi seorang wartawati. Namun mengingat dirinya kurang memiliki pengalaman berkerja di AS, membuat impiannya sedikit sulit terwujud.
Situasi tersebut memaksa Rosita akhirnya memutuskan untuk berkerja di salah satu restoran cepat saji di AS. Dalam pekerjaannya, ia pun diwajibkan untuk melayani pelanggan hingga membersihkan toilet di restoran tersebut.
"Saya nangis, saya bilang sama ibu saya di Jakarta, enggak kebayang saya ke Amerika bersihkan WC," kenang Rosita, seperti dilihat dari Youtube VOA Indonesia.
Baca Juga: Kisah Perjuangan Fanny Kondoh: Kehilangan Suami, Sedekah, hingga Kehamilan Mengharukan
Putuskan Daftar Jadi Militer AS
Meski mengalami banyak tantangan selama tinggal di AS, semangat Rosia tak pernah padam. Rosita akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bisa daftar menjadi militer Angkatan Darat AS.
Akan tetapi perjalanan militer Rosita pun juga tidak bisa dibilang mulus. Bahkan Rosita sempat gagal lulus ujian tertulis, namun ia memutuskan untuk menjalani ujian ulang dan belajar selama 30 hari penuh agar bisa lulus.
Upayanya tersebut pun akhirnya membuahkan hasil. Rosita dinyatakan lolos dan resmi bergabung dengan pasukan AS, meskipun tinggi badannya hanya 149 sentimeter.
"Mereka itu tidak melihat tinggi badan," ungkap Rosita.
Berbeda dengan di Indonesia, militer AS lebih menilai kemampuan seseorang daripada fisik semata. Setelah diterima, ia dihadapkan pada tiga pilihan pekerjaan: sopir, montir, atau koki.
Rosita pun secara mengejutkan justru memilih menjadi montir, pekerjaan yang sejatinya sangat jarang diminati oleh seorang wanita.
Keputusan itu membawanya ke berbagai pelatihan hingga ke Jerman dan menempatkannya dalam misi ke berbagai negara.
Sempat Punya Cita-cita Menjadi Polwan
Jauh sebelum bergabung dengan militer AS, Rosita sejatinya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia. Akan tetapi, impiannya tersebut sangat sulit terwujud lantaran hanya memiliki tinggi badan 149 sentimeter.
"Ada jodoh ingin keinginan jadi Polwan, dari segi tinggi badan saya sudah distop," tuturnya.
Meskipun mimpinya di Indonesia tak terwujud, Rosita menemukan jalannya sendiri di militer AS. Kini, sebagai Letnan Kolonel, ia telah memimpin ratusan pasukan dan menjalani berbagai misi penting.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube