INDOZONE.ID - Dalam menjalin hubungan, kita tentu ingin semuanya berjalan dengan baik dan harmonis. Namun, tanpa disadari, keinginan untuk menjaga arah hubungan bisa berubah menjadi keinginan untuk mengatur dan mengendalikan pasangan.
Kadang, tanda terlalu mendominasi dalam hubungan ini muncul dalam bentuk perhatian seperti menentukan jadwal, memilihkan aktivitas, atau memutuskan sesuatu “demi kebaikan bersama”.
Sayangnya, jika kecenderungan seperti ini dibiarkan, hubungan bisa kehilangan keseimbangannya dan berubah menjadi hubungan satu arah. Agar kamu bisa mengenali ciri-ciri dominan dalam hubungan, berikut lima tanda-tandanya.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Rasa Cemburu agar Hubungan Tetap Harmonis
5 Tanda Terlalu Mengontrol dalam Hubungan
1. Sering Membuat Keputusan Sendiri Tanpa Diskusi
Salah satu ciri-ciri dominan dalam hubungan yang paling umum adalah kebiasaan mengambil keputusan sendiri tanpa mempertimbangkan pendapat pasangan.
Meskipun kamu berpikir bahwa keputusan itu untuk kebaikan bersama, jika terus-menerus dilakukan, pasangan akan merasa tidak dihargai.
Dalam hubungan yang sehat, setiap keputusan penting sebaiknya melalui diskusi bersama agar kedua belah pihak merasa dilibatkan. Ini adalah salah satu cara mengenali perilaku dominan dalam hubungan yang perlu kamu sadari sejak dini.
Baca Juga: 4 Bahaya Silent Treatment dalam Hubungan, Jangan Dianggap Sepele!
2. Mengatur Waktu dan Aktivitas Pasangan Secara Berlebihan
Bila kamu terlalu sering mengatur dengan siapa pasangan boleh bertemu, ke mana ia pergi, bahkan kapan ia harus pulang, hal tersebut merupakan tanda terlalu mengontrol dalam hubungan.
Mungkin kamu menganggap ini bentuk perhatian, tapi pada kenyataannya, ini bisa membuat pasangan merasa kehilangan kebebasan.
Hubungan yang sehat tetap memberi ruang untuk kehidupan pribadi masing-masing. Kamu boleh memberi saran atau menyampaikan pendapat, tapi jika semuanya harus sesuai kehendakmu, itu bukan lagi cinta yang sehat.
3. Mudah Tersinggung Saat Pasangan Punya Pendapat Berbeda
Setiap orang punya pandangan dan sudut pandang sendiri. Dalam hubungan yang sehat, perbedaan ini seharusnya menjadi ruang bertukar pikiran.
Tapi jika kamu merasa tidak nyaman, tersinggung, atau marah setiap kali pasangan berbeda pendapat, itu adalah tanda terlalu mendominasi dalam hubungan.
Kebiasaan merasa harus selalu benar bisa merusak komunikasi dan menutup kesempatan untuk tumbuh bersama. Hubungan seharusnya menjadi tempat saling belajar dan memahami, bukan ajang mempertahankan ego.
4. Ingin Tahu Semua Hal Tentang Pasangan Secara Mendalam
Wajar jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang pasangan, tapi jika keinginan itu berubah menjadi kebutuhan untuk tahu segalanya hingga hal terkecil sekalipun, hal tersebut bisa menjadi tanda terlalu mengontrol dalam hubungan.
Rasa tidak percaya yang dibungkus dalih “ingin tahu” bisa membuat pasangan merasa diawasi, bukan dicintai. Menghargai ruang pribadi dan mempercayai pasangan justru akan memperkuat hubungan.
5. Menilai Cinta dari Seberapa Jauh Pasangan Mengikuti Keinginanmu
Tanda lain dari ciri-ciri dominan dalam hubungan adalah ketika kamu merasa pasangan hanya mencintaimu jika mereka selalu mengalah dan mengikuti semua permintaanmu.
Hubungan yang sehat seharusnya tidak bergantung pada seberapa sering seseorang berkata “iya” padamu, tapi pada seberapa besar keduanya bisa menjadi diri sendiri tanpa takut ditolak.
Jika kamu merasa tenang hanya saat pasangan menurut, bisa jadi kamu sedang menjalani hubungan yang tidak seimbang.
Cara mengenali perilaku dominan dalam hubungan bisa dimulai dari kejujuran terhadap diri sendiri. Menjadi dominan bukan berarti kamu orang jahat, tapi hal tersebut muncul karena luka emosional atau rasa takut kehilangan. Tapi jika dominasi terus dibiarkan, hubungan bisa kehilangan kebersamaan dan berubah menjadi hubungan satu arah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yourtango.com