Penipuan bermodus jual emas kembali terjadi di dalam angkutan kota (angkot) di Medan, Sumatera Utara. Kali ini korbannya seorang anak muda yang dimintai uang 'jaminan' dengan modus diberikan emas. Sialnya, 'emas jaminan' itu ternyata palsu. Pelaku tak pernah lagi muncul. Berharap dapat uang, korban malah kehilangan uang.
Kejadian ini terungkap setelah anak muda itu membawa emas itu ke toko emas untuk memeriksa keaslian emas pemberian orang tak dikenal yang ditemui di angkot itu.
Menurut penuturannya, sebelumnya, dia menumpang angkot dari Kampung Lalang menuju Amplas. Saat itu, di dalam angkot hanya ada dua penumpang, yakni dia dan seorang penumpang laki-laki. Ketika angkot tiba di kawasan Sei Sikambing, lelaki itu menyambung ke angkot yang lain.
Di tengah jalan, penumpang yang tidak dikenalnya itu memberi kode setelah melihat benda menyerupai emas jatuh di angkot. Kode itu dimaksudkan agar dia diam dan tidak memberitahukannya kepada sopir. Penumpang lain itu mengiming-iminginya pembagian hasil penjualan emas nantinya. Namun sebelum itu, dia meminta uang senilai Rp 1 juta untuk kembali ke rumah.
Agar korbannya yakin, penumpang tadi memberinya 'jaminan' berupa benda menyerupai emas, yang seolah-olah ditemukan secara tidak sengaja di angkot tadi. Tak ada rasa curiga, anak muda yang ketiban sial itu pun memberinya uang dan menyimpan 'jaminan palsu' tersebut.
Si pelaku berjanji akan kembali paling lama satu jam. Namun, sudah empat jam ditunggu penipu itu tak kunjung balik. Korban yang mulai curiga mendatangi toko emas untuk memeriksa keaslian benda yang ada di tangannya tersebut. Ternyata, benda itu 'emas palsu'. Anak muda itu lemas setelah menyadari bahwa dia baru saja ditipu.
Pekerja di toko emas itu rupanya bukan sekali dua kali mendapatkan modus penipuan serupa.
"Itu penipuan, sudah banyak datang ke sini. Sekitar lima orang sudah datang. Seperti in juga (modus penipuannya)," sambung karyawan toko emas tersebut.
Tak hanya dimintai uang, korban juga diminta jaminan ponsel.
"Iya seperti ini. Kasihan, ada yang Rp 500 ribu, ada yang hp," katanya, seperti direkam dalam video yang beredar di media sosial.
Petugas toko itu berpesan, apabila menemukan orang di dalam angkot yang menawarkan seperti itu, sebaiknya didiamkan saja, jangan diladeni.
Kisah lelaki itu akhirnya menyebar di media sosial usai karyawan tokoh mengunggah video pengakuannya ke akun Facebook Despa Pandia.
"Modus penipuan di angkot ...," tulisnya, Minggu (28/6/2020) lalu.
Pada video itu, karyawan toko emas mengaku sudah lima kali mendapat laporan penipuan di angkot dengan modus berpura-pura mendapat emas.
"Itulah makanya, sudah kubilang, kalau di angkot itu, kalau misalnya ada sepertti ini, diam kan saja," katanya sembari memperagakan kode yang biasa digunakan penipu untuk meyakinkan korban.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: