Dalam hitungan hari, umat Muslim di seluruh dunia akan memasuki bulan Ramadhan dan menjalankan ibadah puasa.
Puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib, sehingga harus dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan kecuali memiliki uzur (halangan) tertentu.
Sebagai agama mayoritas, umat Muslim di Indonesia tentu bertanya-tanya berapa hari lagi Ramadhan 2022 akan dimulai.
Dengan mengetahui Ramadhan berapa hari lagi, maka umat Muslim dapat segera mempersiapkan diri menyambut kedatangan bulan yang penuh berkah.
Nah, Indozone punya jawaban prediksi Ramadhan 1443 Hijriyah berapa hari lagi lengkap dengan jadwal tanggal puasa 2022 di bawah ini.
Ramadhan Berapa Hari Lagi?
Berdasarkan Kalender Islam Global 1443 Hijriyah dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, puasa Ramadhan dimulai pada hari Sabtu, 2 April 2022.
Jika awal Ramadhan ditetapkan pada tanggal 2 April 2022, maka Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriyah akan jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.
Hal ini sesuai dengan Hari Libur Nasional Tahun 2022 yang telah ditentukan oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Menurut hasil SKB 3 Menteri tersebut, Hari Libur Nasional untuk memperingati Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah ditetapkan tanggal 2-3 Mei 2022.
Oleh karena itu, apabila puasa Ramadhan jatuh di hari Sabtu, 2 April 2022, maka bulan Ramadhan akan dimulai sepuluh hari lagi dari sekarang.
Meski Muhammadiyah telah menentukan Ramadhan berapa hari lagi, namun pemerintah Indonesia belum menetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriyah.
Penentuan awal puasa Ramadhan nantinya akan dilakukan pemerintah melalui sidang isbat, yang akan digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Rencananya Kemenag akan menyelenggarakan sidang isbat untuk menentukan 1 Ramadhan pada hari Jumat, 1 April 2022 atau 29 Syaban 1443 Hijriah.
Hal ini sesuai dengan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, yang mana sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 berdasarkan kalender hijriyah.
Penentuan Awal Puasa Ramadhan
Pada umumnya, sidang isbat dilaksanakan setelah melakukan metode penentu awal Ramadhan yaitu rukyat dan hisab.
Kedua metode ini telah tercantum dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004 dan UU Nomor 3 Pasal 25 A.
Berikut penjelasan mengenai perbedaan metode rukyat dan hisab dalam menentukan awal Ramadan:
1. Rukyat
Rukyat yaitu penentuan awal puasa Ramadhan dengan cara mengamati penampakan hilal atau bulan sabit yang berbentuk tipis.
Rukyat dapat dilakukan secara langsung dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu optik seperti teleskop.
Apabila hilal terlihat, maka saat Magrib waktu setempat telah memasuki tanggal 1 Ramadhan dan umat Muslim sudah bisa melakukan puasa keesokan harinya.
Di Indonesia, penentuan puasa awal Ramadhan melalui rukyat dilakukan pada 86 titik yang tersebar di 34 provinsi.
Kegiatan ini dikordinir oleh Kementerian Agama dan melibatkan para pakar dari BMKG, Lapan, ahli astronom, ahli klimatologi, dan pimpinan pondok pesantren.
2. Hisab
Sementara itu, hisab adalah perhitungan secara sistematis dan astronomis untuk menentukan posisi hilal.
Metode hisab telah diterapkan sejak awal peradaban Islam, karena ibadah dalam Islam berkaitan dengan posisi benda langit khususnya matahari dan bulan.
Saat ini, penentuan awal puasa Ramadan menggunakan metode hisab telah menggunakan komputer dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Hisab dilakukan jauh-jauh hari sebelum rukyat dilaksanakan. Nantinya, hasil hisab akan berperan untuk mendukung hasil rukyat yang kelak disimpulkan dalam sidang isbat untuk menentukan berapa hari lagi Ramadhan 2022.
Demikianlah prediksi jawaban atas pertanyaan Ramadhan berapa hari lagi dimulai di tahun 2022 ini. Semoga bermanfaat, ya!
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: