Kue janda meleleh, kue cantik manis, rasidah, bengkang dan bubur pedas mungkin terdengar asing di telinga anak muda di Ibu Kota atau kota-kota besar lainnya. Namun aneka kue khas Melayu tersebut adalah bagian dari hidup Aca, seorang mahasiswi di Langkat, Sumatera Utara.
Di Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat, keluarga Aca terkenal sebagai penjual kue khas Melayu terutama saat momen Ramadhan. Peminat kue tradisional ini bahkan datang dari berbagai daerah. Selain dari Tanjungpura, pembeli bahkan berdatangan dari kota Medan.
Ridwan, salah satunya. Ia rela menempuh jarak puluhan kilometer, demi menikmati kue Melayu Langkat yang jarang dijual di pasaran.
"Karena saya orang Melayu kue seperti ini pas di lidah saya, bahkan penjual kue tradisi Melayu seperti ini sangat sulit ditemui di kota Medan,” terang Ridwan.
Kecintaan Aca terhadap tradisi Melayu sudah terbentuk sejak dirinya masih kecil, karena melihat ibu dan neneknya yang menjual kue Melayu Langkat setiap Ramadhan.
Kini Aca yang meneruskan usaha pendahulunya, dengan bantuan pekerja dari para ibu dan anak-anak setempat yang libur sekolah.
"Selama Ramadhan setiap hari Aca bikin ratusan jenis kue, memanfaatkan tenaga puluhan pekerja yang terdiri dari anak-anak yang libur sekolah agar membantu pemasukan. Serta kaum ibu setempat.” Ujar Aca sambil membuat kue.
Menurut Aca, usaha turun temurun ini terbilang menjanjikan. Gimana enggak, setiap Ramadhan sampai Idulfitri ia bisa mengantongi omzet fantastis!
Aca enggan menyebutkan nominal pastinya, namun ia mengaku bisa meraup omzet sampai ratusan juta Rupiah.
Bukan sekedar mengejar profit, Aca berharap kue khas Melayu yang dijualnya bisa lebih dikenal orang dan enggak punah oleh zaman.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: