INDOZONE.ID - Status kedaruratan COVID-19 yang telah dinyatakan oleh WHO dan Pemerintah Republik Indonesia dari Pandemi menjadi Endemi.
Meski demikian, masyarakat perlu tetap waspada terhadap risiko bahaya COVID-19 serta mengetahui langkah penanganan yang tepat dan tepat waktu jika terjadi infeksi.
Menurut Prof. drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, MSc. PhD., selaku Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, kasus COVID-19 secara nasional terkendali.
Baca Juga: Sudah Berstatus Endemi, Ini Aturan Penanggulangan COVID-19 Terbaru di Indonesia
Namun, kesadaran dan kesigapan masyarakat untuk secara mandiri menghadapi potensi risiko terpapar virus COVID-19 masih diperlukan.
Perubahan ke fase endemik menurut Prof Wiku, tidak berarti ancaman COVID-19 sudah hilang. Sebagai virus RNA, COVID-19 akan terus bermutasi sehingga akan terus muncul.
"Penting bagi kita semua untuk tetap waspada, terutama bagi kelompok masyarakat berisiko tinggi seperti lansia dan penderita penyakit penyerta seperti hipertensi, kardiovaskular, diabetes dan ginjal. Untuk masyarakat berisiko tinggi ini, COVID-19 gejala yang ringan pun dapat berubah menjadi COVID-19 berat," kata Prof. Wiku dalam webinar yang diikuti pada Rabu (30/8/2023).
Baca Juga: Indonesia Sudah Berstatus Endemi, Presiden Jokowi Keluarkan Perpres Akhiri Penanganan COVID-19
'Sadari, Siaga, Solusi' Terhadap Virus Sars COV 2. Berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, Pfizer Indonesia mendorong pentingnya edukasi bagi masyarakat bertajuk 'Sadari, Siaga, Solusi'.
Hal ini bertujuan agar masyarakat mampu melakukan penilaian risiko secara mandiri, mengetahui apa yang harus dilakukan jika mereka terkena COVID-19, dan bersiap untuk bertindak jika setelah dites terinfeksi COVID-19.
“Pesan edukasi 'Sadari, Siaga Solusi' diharapkan mendorong masyarakat di masa endemi ini untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala infeksi COVID-19 terutama untuk masyarakat berisiko tinggi, agar segera mendapatkan terapi pengobatan COVID-19 yang tepat sedini mungkin,” jelas Nora T. Siagian, Presiden Direktur Pfizer Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Webinar Pfizer