Kategori Berita
Media Network
Rabu, 02 AGUSTUS 2023 • 16:05 WIB

Media Asing Sebut Indonesia Tempat Mutasi Covid-19 Tercepat, Pakar: Perlu Analisis

Pakar Pulmonologi FKUI menanggapi sorotan media asing yang menyebut Indonesia menjadi tempat mutasi Covid-19 tercepat.

INDOZONE.ID - Pakar Pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama, menanggapi sorotan media asing yang mengungkap temuan bahwa Indonesia menjadi tempat Covid-19 paling cepat bermutasi. Menurutnya, hal tersebut masih perlu analisis, karena mutasi Covid-19 merupakan hal yang tak mengejutkan.

"COVID-19 memang masih akan selalu bermutasi dan akan timbul varian-barian baru dari waktu ke waktu," kata Tjandra Yoga Aditama dikutip Rabu (2/8/2023).

Dia menjelaskan, ada tiga jenis mutasi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Mutasi bersifat standar seperti varian pada umumnya, varian yang lebih lemah dari sebelumnya dan tidak memerlukan pengulangan vaksin baru, dan yang terburuk adalah mutasi yang menimbulkan gejala lebih berat dari varian sebelumnya.

"Laporan sampel dari Indonesia yang disebut memiliki banyak sekali mutasi dan lebih menular, perlu dianalisa lebih dalam, baik secara genomik maupun epidemiologi lapangan," kata Tjandra Yoga.

Baca Juga: Indonesia Disebut Jadi Tempat Varian Baru Covid-19 Paling Bermutasi di Dunia, Ini Kata Kemenkes!

Analisis genomik dilakukan dengan menganalisa rantai molekuler virus, yang dikirim ke organisasi pengumpulan data virus influenza, GISAID.

Adapun analisis lapangan dilakukan dengan pengecekan klinik kasus yang dilaporkan, serta potensi penularan ke orang sekitarnya.

"Dengan dua analisa tersebut akan dapat lebih tepat menentukan situasi mana yang sebenarnya terjadi, dan kalau memang terjadi virus yang mudah bermutasi maka, apakah hanya pada satu kasus itu atau ada di kasus-kasus lainnya juga," ujarnya.

Selain surveilan genomik, kata Tjandra, analisa kemungkinan penularan yang terjadi adalah praktik yang umum untuk penyakit menular langsung, ada atau tidak adanya pandemi.

Baca Juga: Epidemiolog Sarankan Aplikasi SatuSehat Tetap Digunakan Meski Status Pandemi Covid-19 Dicabut

"Maka sama seperti penyakit menular yang lain, maka kalau ada kasus positif tentu tetap perlu analisa tentang kemungkinan penularan yang sudah terjadi," katanya.

Sebelum, media Inggris Daily Mail, mengungkap laporan dari ahli virologi di Universitas Warwick, Prof Lawrence Young, yang menemukan 113 mutasi dari varian Delta dari seorang pasien Covid-19 di Jakarta.

"Virus ini terus mengejutkan kami dan berpuas diri itu berbahaya. Ini menyoroti masalah hidup dengan virus," kata Young kepada DailyMail (30/7).

Diketahui virus dari pasien tersebut dikirim ke data penelitian genetik global pada awal Juli dan diyakini berasal dari kasus infeksi kronis.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Media Asing Sebut Indonesia Tempat Mutasi Covid-19 Tercepat, Pakar: Perlu Analisis

Link berhasil disalin!