Rabu, 01 NOVEMBER 2023 • 12:00 WIB

Enggak Cuma Buat Usir Setan, Daun Kelor Punya Segudang Manfaat untuk Kesehatan, Lho!

Author

Ilustrasi daun kelor.

INDOZONE.ID - Buat sebagian orang di beberapa daerah, daun kelor dipercaya dapat mengusir makhluk halus setan. Umumnya, kelor itu di ambil beberapa tangkai dan dipukul-pukul pelan ke orang yang kesurupan. 

Tidak hanya itu, bisa juga diambil beberapa daun kelor, lalu direbus, dan diminumkan ke orang tersebut. Langkah itu, dipercaya sebagian masyarakat Indonesia mampu mengusir setan.

Sementara itu, manfaat daun kelor bagi dunia kesehatan juga sangatlah banyak. Salah satunya, dapat memperbaiki gizi, bagi anak yang mengalami stunting.

“Sudah banyak jurnal ilmiah yang membuktikan manfaat daun kelor bagi kesehatan tubuh, khususnya bagi perbaikan gizi anak-anak yang mengalami stunting,” ucap dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr. Andree Hartanto, Sp.OG, dikutip Indozone, Rabu (1/11/2023).

Baca Juga: 10 Manfaat Daun Kelor dan Cara Mengolahnya dengan Benar

Menurut Andree, daun kelor memang sangat bergizi dan kaya vitamin. Sehingga, patut jadi pilihan makanan untuk memperbaiki kondisi gizi anak. 

“Penelitian menunjukkan bahwa daun kelor memiliki kalsium lebih tinggi empat kali dari susu dan vitamin C tujuh kali lebih tinggi dari jeruk, apabila dibandingkan per seratus gram,” katanya.

Ilustrasi daun kelor. Tanaman ini punya segudang manfaat bagi kesehatan.

Selain kaya vitamin dan kalsium, dokter lulusan Universitas Sam Ratulangi ini bilang, daun kelor punya tingkat protein nabati tertinggi dari semua sayur. Lalu, daun kelor juga kaya kalsium, vitamin C, vitamin B, dan zat besi.

“Meskipun tidak ada susu sapi, Tuhan menciptakan daun kelor yang tinggi kalsium dan vitamin D juga,” tuturnya.

Baca Juga: Daun Kelor, yang Bermanfaat Tingkatkan Produksi ASI

Daun kelor juga amat bermanfaat bagi ibu hamil. Sebab, makanan tersebut dapat meningkatkan zat besi sebelum dan saat kehamilan, serta saat menyusui. Sehingga, menurunkan risiko anak mengalami stunting.

Meski demikian, Andree menjelaskan bahwa, mengonsumsi daun kelor saja tidak cukup untuk memulihkan kondisi fisik anak yang terdampak stunting. 

“Ibu juga harus memastikan anaknya mengonsumsi protein hewani dan protein nabati lainnya secara cukup dan seimbang,” ujarnya.

“Selain itu, penanganan stunting juga memerlukan strategi yang holistik, selain hanya memastikan konsumsi makanan yang bergizi bagi anak-anak,” lanjutnya.

Baca Juga: Jambu Biji hingga Daun Kelor Bisa Cegah Virus Corona? Cek Faktanya

Ilustrasi anak stunting. (FREEPIK/jcomp)

Seperti diketahui, kasus stunting di Indonesia pada kurun 2022 mencapai 21,6 persen dari populasi balita. Kondisi itu menurun dari angka setahun sebelumnya, yang berkisar 24,4 persen. 

Sementara itu, pemerintah Indonesia juga menargetkan jumlah kasus stunting pada 2024 agar terus menurun hingga angka 14 persen.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: ANTARA