Minggu, 04 FEBRUARI 2024 • 07:25 WIB

Survei Mindful Eating Ungkap 47% Orang Indonesia Lampiaskan Stres dengan Makanan

Author

Ilustrasi Gen Z makan junk food (Freepik/wayhomestudio)

INDOZONE.ID - Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Health Collaborative Center (HCC) menyoroti tren menarik di kalangan masyarakat Indonesia yaitu mengungkap 47%, dari responden cenderung mengatasi stres dengan melibatkan diri dalam perilaku emotional eating.

Hasil ini menunjukkan bahwa hampir setengah populasi Indonesia menggunakan makanan sebagai bentuk kompensasi emosional mereka dalam menghadapi tekanan hidup.

Dalam survei yang diberi judul "Mindful Eating Study," peneliti utama, Ray Wagiu Basrowi, menjelaskan temuan menarik ini dalam sebuah konferensi pers di restoran Beautika, Jakarta Selatan.

"Temuannya menunjukkan bahwa 47 persen dari responden cenderung menjadi emotional eater. Artinya, dalam satu kelompok sepuluh orang, 4-5 orang pasti ada yang memiliki perilaku emotional eating," ungkap Basrowi.

Baca Juga: Idol KPop Sering Kena Masalah Kesehatan, Bernahkah Terlalu Banyak Alami Tekanan Mental?

Riset ini menyoroti adanya kecenderungan masyarakat Indonesia untuk mencari kenyamanan dalam makanan ketika dihadapkan pada situasi stres.

Fenomena ini, yang disebut sebagai emotional eating, merujuk pada kebiasaan menggunakan makanan sebagai cara untuk merespons atau mengatasi tekanan emosional.

Ilustrasi wanita obesitas makan makanan cepat saji.

Selain itu, survei ini memberikan gambaran lebih lanjut tentang dampak perilaku ini pada kesehatan mental dan fisik.

Penggunaan makanan sebagai pelarian dari stres dapat berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti obesitas dan masalah pencernaan.

Baca Juga: 5 Manfaat Menakjubkan Kismis untuk Ibu Hamil, Cegah Risiko Anemia hingga Jaga Kesehatan Jantung

Peneliti HCC menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kesadaran akan pola makan yang penuh perhatian (mindful eating) sebagai alternatif yang lebih sehat.

Mindful eating mengajarkan individu untuk lebih sadar terhadap kebutuhan tubuh dan emosi mereka, sehingga dapat mengelola stres tanpa harus bergantung pada makanan sebagai pelampiasan.

Selain itu, temuan survei ini juga memberikan landasan bagi kampanye edukasi masyarakat terkait pentingnya memahami hubungan antara emosi dan pola makan.

Program-program kesehatan mental dan pencegahan stres diharapkan dapat membantu individu mengembangkan strategi alternatif untuk mengatasi tekanan hidup, tanpa mengorbankan kesehatan fisik mereka.

Seiring dengan perubahan gaya hidup dan tekanan sehari-hari, pemahaman terhadap hubungan antara kesehatan mental dan perilaku makan menjadi semakin penting.

Survei ini tidak hanya menggambarkan tren saat ini di masyarakat Indonesia, tetapi juga membuka diskusi yang lebih luas tentang kesehatan holistik dan perlunya pendekatan yang lebih sadar terhadap makanan dan emosi.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Hss.edu