INDOZONE.iD - Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Gejalanya dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tetapi peradangan kronis adalah ciri umum dari penyakit tersebut.
Berikut makanan yang perlu dihindari bagi mereka yang menderita penyakit autoimun.
1. Makanan Olahan dan Makanan Cepat Saji
Makanan olahan dan makanan cepat saji seringkali mengandung bahan tambahan yang tidak sehat, seperti pengawet, pemanis buatan, dan pengental. Selain itu, makanan ini juga biasanya tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan sodium berlebihan. Semua komponen ini dapat memicu peradangan dalam tubuh dan memperburuk gejala penyakit autoimun.
2. Gula
Gula tambahan yang berlebihan berkaitan dengan peningkatan peradangan dalam tubuh. Selain itu, asupan gula yang tinggi juga dapat mengganggu keseimbangan glukosa darah, meningkatkan risiko resistensi insulin, dan bahkan menyebabkan kondisi seperti sindrom metabolik dan diabetes tipe 2. Bagi mereka dengan penyakit autoimun, peradangan tambahan akibat gula dapat memperburuk gejala tersebut.
3. Pemanis Buatan
Pemanis buatan, seperti aspartam, sukralosa, dan sakarin, sering dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat daripada gula biasa karena rendah kalori atau tidak mengandung kalori sama sekali. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat memiliki efek negatif pada kesehatan usus, merusak keragaman mikrobiota usus, dan bahkan meningkatkan risiko obesitas dan kondisi metabolik lainnya. Bagi mereka dengan penyakit autoimun, pemanis buatan juga dapat memicu peradangan dan memperburuk gejala.
Baca Juga: Diidap Penyanyi Isyana Sarasvati, Apa Itu Autoimun SLE?
4. Garam
Sodium, yang umumnya ditemukan dalam jumlah tinggi dalam makanan olahan dan makanan cepat saji, dapat menyebabkan retensi air, meningkatkan tekanan darah, dan memicu peradangan dalam tubuh. Bagi mereka dengan penyakit autoimun, peradangan tambahan ini dapat memperburuk gejala dan mengganggu respons imun tubuh. Mengganti garam meja dengan rempah-rempah atau bumbu alami adalah cara yang efektif untuk mengurangi asupan sodium pada makanan anda.
5. Biji-bijian yang Mengandung Gluten
Gluten adalah protein yang ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum, barley, dan jelai. Meskipun hanya sebagian kecil populasi yang memiliki intoleransi gluten atau penyakit celiac, banyak orang dengan penyakit autoimun melaporkan perbaikan gejala setelah menghindari gluten. Meskipun mekanisme persisnya belum sepenuhnya dipahami, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa gluten dapat memicu peradangan dan mempengaruhi permeabilitas usus pada individu yang rentan. Mengganti biji-bijian yang mengandung gluten dengan biji-bijian bebas gluten, seperti quinoa, beras merah, dan jagung, adalah langkah yang bijaksana untuk mengurangi risiko peradangan dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
6. Produk Susu
Produk susu, seperti susu sapi, keju, dan yogurt, mengandung protein susu dan laktosa, yang dapat memicu reaksi alergi atau intoleransi pada beberapa individu. Selain itu, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi produk susu dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh dan memperburuk gejala penyakit autoimun.
Baca Juga: Waspada! Dokter Sebut Diebetes Tipe 1 Diduga Bisa Muncul karena Virus dan Autoimun
7. Alkohol Berlebihan
Meskipun sejumlah kecil alkohol mungkin memiliki manfaat kesehatan, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan dan merusak sistem kekebalan tubuh. Bagi mereka dengan penyakit autoimun, alkohol juga dapat memperburuk gejala dan meningkatkan risiko komplikasi kesehatan lainnya.
8. Sayuran dengan Senyawa Solanin
Sayuran dengan senyawa solanin, seperti tomat, terong, paprika, dan kentang, mengandung senyawa yang dapat menyebabkan peradangan pada beberapa individu dengan penyakit autoimun. Bagi mereka yang sensitif terhadap sayuran dengan senyawa solanin, menghindari makanan ini dapat membantu mengurangi risiko peradangan dan gejala yang terkait. Namun, penting untuk diingat bahwa respons tubuh terhadap makanan dapat bervariasi dari individu ke individu, jadi lakukanlah tes sensitivitas atau mencatat gejala setelah mengonsumsi makanan tertentu.
Memilih makanan yang tepat dan menghindari makanan yang memicu peradangan dapat membantu anda mengurangi gejala penyakit autoimun dengan lebih baik. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi tentang kebutuhan nutrisi anda dan mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan anda.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Rheumatologistoncall.com