Rabu, 15 MEI 2024 • 10:05 WIB

Inilah Buah-buahan yang Dapat Mengurangi Risiko Stroke

Author

Ilustrasi gejala stroke ringan (photo/istock/Yurii Yarema)

INDOZONE.ID - Stroke adalah salah satu penyakit yang paling mematikan dan dapat menyebabkan kecacatan serius. Penyebab utama stroke adalah gangguan aliran darah ke otak, yang dapat terjadi akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

Pola makan yang sehat memainkan peran penting dalam pencegahan stroke, dan salah satu komponen utama dari pola makan sehat adalah konsumsi buah-buahan. Berikut adalah beberapa buah yang dapat membantu mencegah stroke.

1. Pisang

Ilustrasi buah pisang (Pixabay)

Pisang kaya akan kalium, yang merupakan mineral penting untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko utama stroke. Mengonsumsi pisang secara rutin dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko stroke.

Baca Juga: Memahami Stroke: Penyebab, Efek, dan Strategi Pencegahan

2. Berries (Stroberi, Blueberi, dan Raspberi)

Buah stroberi. (Pexels/Engin Akyurt)

Buah-buahan seperti stroberi, blueberi, dan raspberi kaya akan antioksidan, termasuk vitamin C dan flavonoid. Antioksidan ini membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.

Selain itu, flavonoid juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.

3. Jeruk

Ilustrasi jeruk

Jeruk dan buah sitrus lainnya, seperti lemon dan grapefruit, kaya akan vitamin C dan flavonoid yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.

Konsumsi buah-buahan ini dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko penyumbatan arteri yang dapat menyebabkan stroke.

4. Apel

Apel (Pexels/Maria Lindsey Multimedia Creator)

Apel mengandung serat tinggi dan senyawa antioksidan seperti quercetin. Serat dalam apel membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sementara quercetin memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Konsumsi apel secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

5. Alpukat

Ilustrasi buah alpukat.

Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal, yang baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Lemak sehat ini membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). 

Sehingga mengurangi risiko penyumbatan arteri yang dapat menyebabkan stroke. Selain itu, alpukat juga mengandung kalium yang membantu mengontrol tekanan darah.

6. Kiwi

Buah Kiwi. (Freepik)

Kiwi adalah sumber vitamin C yang sangat baik dan juga mengandung serat, vitamin K, dan antioksidan lainnya. Vitamin C dan antioksidan dalam kiwi membantu mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan pembuluh darah, sementara serat membantu mengontrol kadar kolesterol.

7. Delima

Ilustrasi Delima

Buah delima kaya akan antioksidan polifenol, yang telah terbukti membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi tekanan darah. Antioksidan ini juga membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif, yang dapat mengurangi risiko stroke.

8. Tomat

Ilustrasi tomat. (Freepik)

Tomat mengandung likopen, sebuah antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel dari kerusakan. Likopen juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol, serta mengurangi risiko pembekuan darah yang dapat menyebabkan stroke.

Baca Juga: Duh! Kurang Tidur Ternyata Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke, Yakin Mau Begadang Lagi?

Mengonsumsi berbagai jenis buah-buahan yang kaya akan nutrisi, antioksidan, serat, dan kalium dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan jantung, serta mengurangi risiko stroke.

Menambahkan buah-buahan seperti pisang, berries, jeruk, apel, alpukat, kiwi, delima, dan tomat ke dalam pola makan sehari-hari adalah langkah mudah dan lezat untuk melindungi diri dari stroke.

Selain mengonsumsi buah-buahan, penting juga untuk menjaga pola hidup sehat secara keseluruhan, termasuk berolahraga secara teratur, menghindari merokok, dan mengelola stres untuk mencegah stroke.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Mayo Clinic