INDOZONE.ID - Jahe adalah rempah yang sering digunakan dalam berbagai masakan dan pengobatan tradisional di seluruh dunia.
Selain memberikan rasa yang khas, jahe juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang sudah dikenal luas.
Namun, meski dikenal aman dikonsumsi dalam jumlah sedang, ada beberapa efek samping yang jarang diketahui jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.
- Masalah Pencernaan
Gas dan Perut Kembung
Jahe dikenal dapat membantu mengatasi masalah pencernaan. Akan tetapi, pada beberapa orang, jahe justru dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti gas dan perut kembung.
Baca Juga: Viral di TikTok, Benarkah Pir dan Jahe Kukus Bisa Sembuhkan Batuk?
Menurut National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH), jahe dapat menyebabkan sakit perut, gas, dan perut kembung.
Maag dan Iritasi Lambung
Mengkonsumsi jahe dalam jumlah berlebihan, lebih dari 5 gram per hari, dapat menyebabkan maag dan iritasi lambung.
Rasa panas di dada atau sensasi terbakar yang dikenal sebagai heartburn adalah salah satu efek sampingnya.
Sebuah tinjauan sistematis pada 2020, menemukan dari 109 studi dan ulasan yang diteliti, 16 di antaranya melaporkan heartburn sebagai efek samping dari konsumsi jahe.
Baca Juga: 12 Manfaat Jahe untuk Kesehatan beserta Cara Mengonsumsinya
Diare
Diare adalah efek samping lain yang terjadi akibat konsumsi jahe dalam jumlah besar. Jahe mempercepat pengosongan lambung, yang pada beberapa orang menyebabkan diare.
Namun, dalam dosis yang tepat, jahe justru membantu mengatasi sembelit dengan mempercepat proses pencernaan.
- Reaksi Alergi
Meski jarang, beberapa orang mengalami reaksi alergi terhadap jahe. Gejala alergi meliputi ruam pada kulit, iritasi mulut, atau ketidaknyamanan di perut setelah mengkonsumsi jahe atau produk yang mengandungnya.
Jika mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya hentikan konsumsi jahe dan konsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Suka Minum Teh Jahe? Ketahui 4 Manfaatnya untuk Kesehatan Ini!
- Pendarahan
Pengencer Darah Alami
Jahe mengandung salisilat, bahan kimia yang ditemukan dalam aspirin sebagai pengencer darah alami. Artinya, jahe meningkatkan risiko pendarahan, terutama pada orang yang memiliki gangguan pendarahan atau yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, seperti warfarin.
Sebelum menjalani operasi atau prosedur medis lainnya, disarankan berhenti mengkonsumsi jahe untuk mengurangi risiko pendarahan.
Interaksi dengan Obat Pengencer Darah
Selain itu, jahe dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah dan meningkatkan risiko efek samping.
Oleh karena itu, jika sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi jahe dalam bentuk apa pun, termasuk suplemen jahe.
Baca Juga: CEK FAKTA: Jus Daun Pepaya dan Jahe Bisa Sembuhkan Omicron
- Tekanan Darah Rendah
Efek pada Tekanan Darah
Jahe diketahui membantu menurunkan tekanan darah. Akan tetapi, pada beberapa orang, ini menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah, yang membuat pusing atau bahkan pingsan.
Jika memiliki riwayat tekanan darah rendah atau sedang mengonsumsi obat untuk mengontrol tekanan darah, penting untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi jahe.
- Risiko Selama Kehamilan
Morning Sickness
Jahe sering digunakan untuk mengatasi mual, termasuk morning sickness selama kehamilan. Meskipun beberapa studi menunjukkan, jahe efektif dalam mengurangi mual, penggunaannya selama kehamilan masih kontroversial.
Beberapa ahli kesehatan merekomendasikan membatasi konsumsi jahe selama kehamilan karena risiko potensial terhadap ibu dan janin.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Bubuk Jahe Bisa Sembuhkan COVID-19 Varian Omicron?
Sebelum mengonsumsi jahe untuk mengatasi morning sickness, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Interaksi dengan Obat Kemoterapi
Bagi pasien yang menjalani kemoterapi, jahe sering digunakan untuk mengurangi mual dan muntah.
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan jahe. Sebab, ada potensi interaksi dengan obat-obatan yang digunakan selama terapi kanker.
- Ruam Kulit
Efek Topikal
Menggunakan jahe secara topikal, misalnya dalam bentuk minyak esensial atau salep, juga menyebabkan iritasi kulit atau ruam pada beberapa orang.
Baca Juga: Sayang Dilewatkan, Ini 3 Manfaat Jahe Bagi Kesehatan
Jika mengalami reaksi kulit setelah menggunakan produk jahe, sebaiknya hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter atau ahli kulit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Medical News Today, Web MD, Health Line