Jumat, 16 AGUSTUS 2024 • 18:08 WIB

Cairan Roculax Jadi Sebab Kematian Dokter PPDS UNDIP, Begini Resikonya

Author

Ilustrasi Cairan Roculax (Freepik @freepik)

INDOZONE.ID - Cairan Roculax menjadi sorotan publik setelah kasus yang melibatkan seorang mahasiswi Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) viral.

Dilaporkan bahwa dr. Aulia Risma Lestari, seorang dokter yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), menyuntikkan Roculax ke dalam tubuhnya.

Lantas apa itu Cairan Roculax berikut ini adalah pembahasannya selengkapnya.

Baca Juga: Studi: Manusia Mengalami Penuaan Ekstrem di Usia 44 dan 60 Tahun

1. Cairan Roculax

Ilustrasi Cairan Roculax (Freepik @freepik)

Cairan Roculax adalah nama dagang untuk rocuronium bromide, sejenis obat pelemas otot yang sering digunakan dalam prosedur medis.

Menurut informasi dari MayoClinic, cairan Roculax biasanya digunakan bersamaan dengan obat anestesi umum, terutama dalam prosedur intubasi cepat dan intubasi trakea rutin.

Obat ini membantu mengendurkan otot selama operasi atau ketika pasien membutuhkan ventilasi mekanis. Karena efeknya yang kuat, penting untuk memahami penggunaan dan resiko cairan Roculax secara mendalam.

Roculax hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan yang terlatih. Obat ini tersedia dalam bentuk larutan yang disuntikkan ke pembuluh darah. Meskipun sangat bermanfaat dalam prosedur medis yang kompleks, penggunaannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

2. Resiko Roculax

Ilustrasi Batuk Akibat Resiko Roculax (Freepik.com @benzoix)

Salah satu resiko Roculax adalah kemungkinan terjadinya reaksi alergi serius yang disebut anafilaksis, yang bisa mengancam nyawa.

Reaksi ini memerlukan perhatian medis segera jika muncul gejala seperti ruam, gatal, kesulitan bernapas, atau pembengkakan pada tangan, wajah, atau mulut.

Selain itu, resiko Roculax juga bisa menimbulkan efek samping lainnya, terutama jika digunakan dalam jangka waktu lama atau bersamaan dengan obat lain seperti steroid. Efek samping ini bisa berupa kelemahan otot ekstrem atau berkelanjutan, yang dikenal sebagai miopati.

Baca Juga: Seberapa Sering Harus Mencuci Handuk Mandi? Ini Penjelasannya

Penggunaan Roculax harus dipantau ketat pada pasien dengan kondisi medis tertentu seperti masalah sirkulasi darah, penyakit jantung, atau gangguan neuromuskular, karena dapat memperburuk kondisi tersebut.

Berikut beberapa efek samping langka yang dapat terjadi akibat penggunaan rocuronium bromide:

1. Batuk
2. Kesulitan bernapas
3. Pusing
4. Pingsan
5. Detak jantung tidak teratur
6. Pernapasan berisik
7. Pembengkakan di tempat suntikan
8. Sesak di dada

Sementara efek samping lainnya mungkin meliputi:

1. Kesulitan menelan
2. Gatal-gatal atau ruam kulit
3. Nyeri atau kelemahan otot
4. Pembengkakan di sekitar mata, wajah, bibir, atau lidah
5. Kelelahan yang tidak biasa

Kasus kematian dr. Aulia Risma Lestari menyoroti betapa pentingnya kewaspadaan dalam penggunaan obat-obatan beresiko tinggi seperti Roculax.

Penegakan standar keselamatan yang ketat dan pengawasan yang cermat sangat diperlukan untuk melindungi pasien dan tenaga medis dari resiko yang tidak diinginkan.

Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memahami penggunaan dan resiko Roculax dalam kasus dr. Aulia Risma Lestari. Namun, peristiwa ini mengingatkan kita akan tanggung jawab besar yang diemban oleh tenaga medis dalam menangani obat-obatan yang memiliki potensi bahaya tinggi.

Baca Juga: 5 Bahaya Terlalu Banyak Makan Telur, Salah Satunya Diabetes

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Mayo Clinic