INDOZONE.ID - Air adalah kebutuhan dasar yang penting bagi tubuh kita, dan ketika anda menyusui, kebutuhan cairan tubuh menjadi lebih penting lagi.
Mengetahui berapa banyak air yang harus diminum saat menyusui dapat membantu menjaga kesehatan anda dan bayi. Berikut beberapa penjelasannya.
Jumlah Air yang Dibutuhkan Saat Menyusui
Sebagai panduan umum, minumlah saat merasa haus dan pastikan untuk minum segelas air atau cairan lain setiap kali anda menyusui.
Jika warna urine anda cenderung gelap, hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa anda perlu meningkatkan asupan cairan.
Lebih lanjut, disarankan untuk mengonsumsi sekitar 30 hingga 45 ml air per kilogram berat badan anda sebelum menyusui.
Ini berarti, jika berat badan anda adalah 70 kg, maka anda perlu mengonsumsi sekitar 2,1 hingga 3,15 liter air setiap hari.
Berikut adalah contoh kebutuhan air berdasarkan berat badan:
- Jika berat badan anda sekitar 59 kg, disarankan untuk mengonsumsi sekitar 1.7 hingga 2.6 liter air per hari.
- Jika berat badan sekitar 68 kg, disarankan untuk mengonsumsi sekitar 2 – 3 liter air per hari.
- Jika berat badan anda sekitar 77 kg, disarankan untuk mengonsumsi sekitar 2.3 hingga 3.4 liter air per hari.
- Jika berat badan sekitar 86 kg, disarankan untuk mengonsumsi sekitar 2.5 hingga 3.8 liter air per hari.
Sebagai acuan, satu gelas air biasanya berisi sekitar 240 ml, sehingga anda bisa membagi total kebutuhan mililiter dengan 240 untuk mengetahui jumlah gelas yang perlu anda minum setiap hari.
Misalnya, 1.7 liter setara dengan sekitar tujuh hingga delapan gelas air.
Baca Juga: Pentingnya Zat Besi Selama Kehamilan dan Menyusui untuk Kesehatan Ibu dan Bayi
Faktor yang Mempengaruhi Hidrasi Selama Menyusui
Rasa haus adalah faktor utama bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak cairan.
Misalnya, jika anda mengonsumsi makanan yang tinggi garam, anda mungkin merasa lebih haus karena tubuh membutuhkan lebih banyak cairan untuk menyeimbangkan kadar garam.
Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi garam, seperti makanan olahan dan cepat saji, serta memasak makanan sendiri di rumah, bisa membantu menjaga keseimbangan cairan.
Ketika anda sedang sakit, terutama jika mengalami muntah atau diare, tubuh anda kehilangan banyak elektrolit seperti natrium dan kalium.
Kehilangan ini perlu diganti melalui minuman yang kaya elektrolit.
Selain itu, keringat yang keluar selama aktivitas fisik juga dapat menyebabkan hilangnya elektrolit, sehingga penting untuk menambah asupan cairan saat berolahraga.
Baca Juga: 7 Mitos dan Fakta Menyusui, Benarkah Bayi yang Diberi Susu Formula Tidur Lebih Nyenyak?
Pengganti Minuman Lain Selain Air untuk Hidrasi
Air tetap menjadi pilihan terbaik untuk hidrasi, tetapi ada kalanya anda mungkin menginginkan minuman lain.
Minuman elektrolit dapat membantu menggantikan elektrolit yang hilang akibat keringat, muntah, atau diare.
Air kelapa juga baik untuk dikonsumsi karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan kemampuan hidrasi yang baik.
Namun, hindari minuman yang tinggi gula seperti jus, karena dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan atau memperlambat penurunan berat badan pasca-kehamilan.
Selain itu, batasi konsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh, soda, dan minuman energi, karena kafein dapat memengaruhi bayi dan ibu.
Batas aman konsumsi kafein bagi ibu menyusui adalah 200 miligram per hari dan alkohol juga sebaiknya dibatasi karena dapat menyebabkan dehidrasi.
Demikian beberapa penjelasan mengenai banyak air yang harus diminum saat menyusui.
Memahami pentingnya hidrasi saat menyusui sangatlah penting untuk menjaga kesehatan anda dan bayi.
Pastikan untuk memperhatikan kebutuhan cairan anda dan pilih minuman yang tepat untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Dengan menjaga asupan cairan yang cukup, anda dapat menjaga kesehatan anda dan bayi anda.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Babyfacts.com