Ilustrasi ibu menyusui serta mitos dan fakta dibaliknya. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Menyusui adalah momen yang penuh kebahagiaan bagi ibu dan bayi. Namun, banyak mitos yang beredar yang bisa membuat ibu merasa bingung.
Nasihat dari keluarga atau teman terkadang tidak akurat dan bisa menyesatkan. Berikut 7 mitos dan fakta menyusui, benarkah bayi yang diberi susu formula tidur lebih nyenyak?
Ilustrasi ibu menyusui. (freepik.com)
Sebelum memasuki mitos dan fakta seputar menyusui, penting bagi setiap ibu untuk memahami betapa pentingnya mendapatkan informasi yang benar. Menyusui adalah proses yang alami, namun tidak selalu mudah, dan sering kali dipenuhi dengan nasihat yang terkadang tidak sepenuhnya akurat.
Informasi yang salah dapat membuat ibu merasa cemas dan ragu dalam menjalani proses menyusui. Oleh karena itu, dengan memahami fakta yang sebenarnya, ibu dapat lebih percaya diri dalam memberikan yang terbaik bagi bayi mereka.
Baca Juga: Mengapa Berat Badan Naik Setelah Berhenti Menyusui? Ini Alasannya
Ilustrasi ibu sedang menyusui serta mitos dan fakta dibaliknya. (freepik.com)
Bayi yang disusui memang sering merasa lapar karena ASI lebih mudah dicerna dibandingkan susu formula. Oleh karena itu, wajar jika bayi yang disusui lebih sering ingin menyusu, yakni setiap dua hingga tiga jam. Ini bukan berarti bayi anda tidak mendapatkan cukup ASI, melainkan karena ASI cepat dicerna oleh tubuh bayi.
Baca Juga: 5 Makanan yang Perlu Dihindari saat Menyusui, Bisa Berdampak Buruk untuk Kandungan Asi!
Produksi ASI justru akan semakin banyak jika Anda semakin sering menyusui. Menghentikan jadwal menyusui untuk memberikan "istirahat" pada payudara sebenarnya dapat mengurangi produksi ASI.
Meskipun terkadang melewatkan satu sesi menyusui dapat membuat produksi ASI tampak lebih banyak pada malam hari, hal ini bisa menyebabkan produksi ASI berkurang keesokan harinya. Agar produksi ASI tetap stabil, penting untuk menyusui secara teratur, minimal sembilan hingga sepuluh kali sehari.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi susu formula akan tidur lebih lama, tetapi bukan berarti mereka tidur lebih nyenyak. Susu formula membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga jeda antara sesi menyusu lebih lama.
Namun, hal ini juga menyebabkan susu formula lebih lama berada dalam sistem pencernaan bayi, yang bisa menyebabkan kotoran bayi menjadi lebih bau. Bayi yang disusui biasanya mulai tidur lebih lama pada usia empat minggu dan memiliki pola tidur yang mirip dengan bayi yang diberi susu formula.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Webmd.com